Mohon tunggu...
Sharfina
Sharfina Mohon Tunggu... Content Creator

Content creator yang suka sekali berwisata alam hingga sejarah, senang berkunjung ke galeri seni, dan tertarik pada fotografi.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Perjalanan Jauh Selalu Lebih Baik, Nyaman, dan Cepat dengan Commuter Line

4 Juni 2025   14:01 Diperbarui: 4 Juni 2025   14:01 204
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Suasana pengguna Commuter Line menunggu kereta di Stasiun Cisauk pada Kamis (17/4/25) (Dok.Pribadi)

PT Kereta Commuter Indonesia (KAI Commuter) sebagai operator Commuter Line (KRL) telah berhasil membangun transportasi berbasis rel yang kini semakin diminati masyarakat Jabodetabek.

Tingginya minat masyarakat Jabodetabek terhadap Commuter Line (KRL) tak lepas dari berbagai faktor, mulai dari aksesibilitas, kenyamanan, dan juga efisien bagi mereka yang melakukan perjalanan jarak jauh serta ingin menghindari kemacetan di jalan.

Terlebih, PT Kereta Commuter Indonesia (KAI Commuter) juga sangat memperhatikan pemeliharaan serta peningkatan kualitas layanan dan fasilitas Commuter Line (KRL), baik di dalam kereta maupun di stasiun agar penumpang tetap merasa nyaman dan aman.

Kehadiran Commuter Line (KRL) sangat membantu mobilitas keluargaku menjadi selalu lebih baik, terutama bagi ayahku yang sering melakukan perjalanan jauh entah untuk bertemu kerabat dekat di Purwakarta maupun bertemu kolega di daerah Depok ataupun Cawang. 

Aku pun pernah bertanya mengapa lebih senang menggunakan Commuter Line (KRL) daripada kendaraan pribadi, padahal usia ayahku sudah 60 tahun lebih yang mana sudah tergolong lansia dan usia tersebut rentan lelah jika melakukan perjalanan jauh apalagi menggunakan transportasi publik.

Tapi, ayahku menjelaskan jika keinginannya menggunakan Commuter Line (KRL) daripada kendaraan pribadi untuk bepergian jauh ialah dikarenakan tarif yang relatif terjangkau. Sebab kalau naik kendaraan pribadi, harus menyiapkan budget yang tidak sedikit baik untuk bensin maupun e-toll.

Tarif KRL Jabodetabek sebesar Rp3.000 untuk 25 kilometer pertama (Dok.Pribadi)
Tarif KRL Jabodetabek sebesar Rp3.000 untuk 25 kilometer pertama (Dok.Pribadi)

"Kalau naik KRL katakanlah ayah mau ke Stasiun Cawang, pulang pergi cuma Rp 8.000 dari Stasiun Jurangmangu. Nah, kalau bawa mobil atau motor bisa habis berapa itu ongkos buat bensin. Belum kalau macet di jalan, bensin jadi cepat habis." Ujar ayah.

Apalagi kini bepergian dengan Commuter Line (KRL) juga mudah sekali, hanya cukup tap in dengan Kartu Multi Trip (KMT), uang elektronik, ataupun tanpa kartu (fitur GoTransit). Adapun untuk minimum top up saldo yaitu sebesar Rp 10.000. Murah, bukan?

Nah, untuk mengecek ketersediaan saldo, bisa menggunakan mesin pembaca saldo atau yang ada di stasiun KRL maupun menggunakan NFC pada ponsel. Caranya pun cukup mudah banget yaitu hanya dengan menempelkannya pada mesin (untuk kartu KMT) sedangkan untuk kartu elektronik ditempel lewat handphone.

Selain biayanya yang relatif terjangkau, ayahku merasakan bepergian dengan Commuter Line (KRL) dapat mengefisiensi waktu. 

Ayah sedang cek saldo kartu KMT di mesin pembaca saldo (Dok.Pribadi)
Ayah sedang cek saldo kartu KMT di mesin pembaca saldo (Dok.Pribadi)

"Kalau naik KRL ya paling makan waktu di jalan sejam. Kalau naik kendaraan umum, bisa berjam-jam, stres dan capek di jalan kalau macet," kata ayah.

Apalagi berdasarkan info dari official Instagram @commuterline, per 1 Februari 2025 kemarin, Grafik Perjalanan Kereta Api (GAPEKA) tahun 2025 sudah diberlakukan, yang mana KAI Commuter akan mengoperasikan perjalanan Commuter Line (KRL) di wilayah Jabodetabek sebanyak 1.063 perjalanan dengan optimasi waktu tempuh lebih cepat 98 menit untuk lintas Rangkasbitung dan 85 menit untuk lintas Bogor. Pengguna semakin dimudahkan melacak posisi dan jadwal kereta lewat website KAI Commuter atau C-Access. Gimana, semakin cepat kan?       

C-Access memudahkan pengguna KRL lacak lokasi kereta hingga jadwal kereta (Dok.pribadi)
C-Access memudahkan pengguna KRL lacak lokasi kereta hingga jadwal kereta (Dok.pribadi)
Selain itu, ayah juga merasa terbantu dengan kehadiran tempat parkir yang luas, aman, dan juga murah. Di Stasiun Jurangmangu sendiri, untuk tarif parkir kendaraan bermotor hanya Rp 2.000 untuk satu jam pertama, sedangkan mobil Rp 5.000.

Kondisi tempat parkir di Stasiun Jurangmangu saat jam sibuk yang mampu menampung banyak kendaraan bermotor (Dok.Pribadi)
Kondisi tempat parkir di Stasiun Jurangmangu saat jam sibuk yang mampu menampung banyak kendaraan bermotor (Dok.Pribadi)

Tidak berhenti di situ, KAI Commuter juga mengakomodasi pengguna muslim untuk melaksanakan salat, sehingga jika sedang terburu-buru dan tidak menemukan masjid, pengguna terbantu sekali dengan fasilitas musala yang tersedia. Terlebih terasa khidmatnya salat juga dipisahkan oleh tiang, sehingga ada pembatas antara jamaah wanita dan pria. 

Kenyamanan musala di area stasiun (Dok.Pribadi)
Kenyamanan musala di area stasiun (Dok.Pribadi)

Kualitas Pelayanan dan Fasilitas Commuter Line (KRL) Beri Rasa Aman dan Nyaman

Sebagai transportasi yang menjadi primadona masyarakat, KAI Commuter selalu lebih baik dalam meningkatkan fasilitas terutama dalam menciptakan fasilitas yang ramah lingkungan, mulai dari pemilah sampah, commuter charging, parkir sepeda, hingga water station dispenser. 

Sebagai langkah KAI Commuter dalam menjaga lingkungan, aku dan ayahku sering sekali menggunakan water dispenser station dan commuter charging. Keduanya membantu sekali jikalau kami membutuhkan isi ulang air minum dan juga baterai handphone jika sedang melakukan perjalanan jauh.

Ayah sedang isi ulang air minum di area stasiun Commuter Line (KRL) (Dok.Pribadi)
Ayah sedang isi ulang air minum di area stasiun Commuter Line (KRL) (Dok.Pribadi)
Tidak hanya itu, fasilitas lift prioritas dan eskalator di sekitar stasiun Commuter Line (KRL) juga semakin merata. Teringat sekali dulu sebelum adanya lift prioritas dan eskalator, sering sekali aku melihat penumpang prioritas yang kelelahan saat akan menaiki tangga, untunglah KAI Commuter bergerak cepat melakukan pemerataan terhadap fasilitas tersebut. 

Lift prioritas yang dikhususkan untuk pengguna lansia, ibu hamil, hingga disabilitas (Dok.Pribadi)
Lift prioritas yang dikhususkan untuk pengguna lansia, ibu hamil, hingga disabilitas (Dok.Pribadi)
Komitmen KAI Commuter dalam meningkatkan fasilitasnya juga terlihat dengan keseriusannya membantu pengguna dalam memahami informasi arah peron dan tujuan kereta melalui sign board. Meski bagi beberapa orang termasuk ayahku juga yang kerap kali kebingungan serta ragu membaca papan tersebut, namun kesulitan tersebut dapat sirna tatkala mendapati petugas PAM KCI atau Petugas Pengawalan KA yang sigap membantu dan memberikan petunjuk di saat kebingungan. 

Papan informasi yang membantu pengguna KRL melihat rute jaringan kereta (Dok.Pribadi)
Papan informasi yang membantu pengguna KRL melihat rute jaringan kereta (Dok.Pribadi)

Menurut saya petugas PAM KCI Commuter Line (KRL) memang patut diapresiasi, sebab mereka juga sering menolong penumpang yang tiba-tiba pingsan, serta pengguna prioritas yang kerap kali kesulitan mendapati tempat duduk. Bahkan, tak jarang saya melihat petugas yang membantu pengguna tuna netra jalan melalui guiding block.

Potret kesigapan PAM KCI dalam membantu pengguna disabilitas (Sumber: Dokumentasi pribadi)
Potret kesigapan PAM KCI dalam membantu pengguna disabilitas (Sumber: Dokumentasi pribadi)

Jaminan keamanan dan kenyamanan pengguna Commuter Line (KRL) pun semakin dirasakan dengan kehadiran layanan lost and found bagi pengguna yang terlupa untuk membawa barang bawaannya setelah turun dari KRL. Adapun langkah mendapatkan kembali barang yang tertinggal ialah dengan menghubungi petugas passenger service lalu mengisi form kehilangan. Kemudian petugas akan berkoordinasi untuk mengkonfirmasikan barang tersebut. 

Patroli PAM KCI selama perjalanan kereta guna pengguna merasa aman (Dok.Pribadi)
Patroli PAM KCI selama perjalanan kereta guna pengguna merasa aman (Dok.Pribadi)

Inovasi fasilitas dan sarana nampak terus disempurnakan, terlebih yang menarik ialah akses KRL sudah banyak terintegrasi dengan pusat perbelanjaan, seperti sebut saja Stasiun Jurangmangu yang memiliki terowongan penghubung ke Mall BxC atau stasiun Tanjung Barat yang berdekatan dengan AEON Mall Tanjung Barat. 

Sebagai warga yang tinggal di daerah Jurangmangu, dengan terkoneksinya Stasiun Jurangmangu dengan Mall BxC juga memudahkan pengunjung menjangkau mall tanpa harus membuat pengguna kesulitan untuk perpindahan pengguna transportasi dari kendaraan pribadi ke transportasi publik.

Stasiun Jurangmangu terintegrasi dengan Mall BXC (Dok.Pribadi)
Stasiun Jurangmangu terintegrasi dengan Mall BXC (Dok.Pribadi)

100 Tahun Commuter Line (KRL) beroperasi, kehadirannya membawa perubahan drastis. Jika dulu kerap dipandang sebelah mata karena fasilitas seadanya dan keamanannya yang minim, kini Commuter Line (KRL) menjadi transportasi publik andalan keluargaku baik untuk bekerja, bepergian, maupun sekadar berwisata. 

Referensi: 1 2

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun