Tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara jurnalisme masa kini dan masa depan.
Perbedaan yang ada lebih kepada adanya perkembangan dari teknologi itu sendiri.
Pada jurnalisme masa kini teknologi akan lebih digunakan menyeluruh oleh khalayak. Hal ini memberikan perbedaan kecil dalam penyebaran berita.
Terdapat beberapa aspek jurnalisme yang mendukung perkembangannya. Aspek tersebut mempengaruhi berbagai perbedaan pada perkembangan jurnalisme masa depan. Raja Romawi Cayus Julius Caesar yang juga sebagai individu yang masyhur sebagai Bapak Pers Dunia.Â
Maka jurnalistik dikenalkan pertama di Romawi. Selanjutnya Jurnalistik semakin meluas dengan ditemukannya teknik membuat kertas pada peradaban mesir. Perkembangan ini juga terjadi di China, dan dilanjutkan dengan negara eropa yaitu Jerman dan Inggris, sampai dengan hari ini.
Jurnalisme Masa Kini
Jurnalisme interaktif menjadi kata yang tepat untuk jurnalisme masa kini. Model transaksi horizontal dimana audiens berperan sebagai pengawas dari informasi yang disajikan. Pada jurnalisme masa kini audiens dapat membuat dan menyebarkan informasi atau berita tersebut dengan berbagai cara.
Perkembangan teknologi menjadi aspek besar bagi audiens menyebarkan informasi atau berita. Platform seperti sosial media dapat menjadi salah satu tempat penyebaran oline oleh audiens. Pengguna platform tersebut juga akan menerima informasi dengan sangat cepat.
Konten dari audiens dibuat dari mendapatkan informasi dan diolah sebagai sebuah berita utuh. Aspek tersebut diberikan beberapa media pendukung yaitu multimedia (gambar, teks, video, dan suara) yang akan ia sebarkan pada platform digital (blog, media sosial, website).
Massa jurnalisme masa kini mempunyai dua cara dalam menyebarkan informasi dan berita. Dua cara itu dikenal sebagai Jurnalisme Online dan Citizen Journalism. Jurnalisme Online mendapatkan data dari berbagai informasi yang digemari audiens. Maka dari itu jurnalisme online menggunakan gaya bahasa yang santai. Jurnalisme ini tidak mempunyai kantor resmi. Muncul 4 gaya penulisan berita pada jurnalisme masa kini.
4 Gaya Penulisan Berita Masa Kini
Jurnalisme Opini : Gaya penulisan pada jurnalisme opini menghasilkan produk yang bersifat subjektif. Gaya ini mengandalkan perspektif dari penulisnya, maka gaya ini akan mengesampingkan fakta dan riset. Gaya jurnalisme ini berada di rubrik opini pada surat kabar atau koran.
Jurnalisme Kolaboratif : Pengumpulan informasi melibatkan beberapa kontributor. Seperti keterlibatan sejumlah wartawan dalam pembentukan suatu berita yang akan diliput.
Jurnalisme Sindikat : Gaya ini biasa digunakan oleh sebuah agensi yang memproduksi berita. Agensi akan menjual produksi berita mereka kepada media berita agar dapat terpublikasi. Di Indonesia terdapat jurnalisme dengan gaya ini yaitu kantor berita Antara.
Jurnalisme Lapdog : Jurnalisme ini tidak mengkritisi pemerintah melainkan berpihak pada pemerintah. Jurnalisme ini antonim dari jurnalisme watchdog memberitakan sebagian besar pelaksanaan fungsi pengawasan sosial.
Jurnalisme Masa Depan
Jurnalisme ini belum terjadi, tetapi kita dapat memprediksi perkembangan yang akan terjadi. Data- data yang diperoleh dari perkembangan jurnalisme sampai masa kini dapat membantu kita menerawang perkembangan ke masa depan.
Teknologi internet yang semakin berkembang mengawali bagaimana jurnalisme kedepannya. Pastinya jurnalisme online semakin banyak, maka berita tidak bergantung pada sebuah kantor berita.
Audiens menjadi sebuah produsen dalam penyebaran berita dan atau informasi. Semua orang dengan mudah dapat mengkonsumsi berita, dimana berita tersebut juga sebuah konten bagi mereka. Maka terjadi penurunan kebenaran dan kredibilitas dari berita tersebut, kecepatan penyebaran berita menjadi aspek yang utama dalam jurnalisme masa depan.
Pada jurnalisme masa depan akan adanya jurnalisme kurasi. Kegiatan dalam jurnalisme ini mengumpulkan informasi yang tadinya terpecah dan membuatnya menjadi satu informasi lengkap untuk audiens
Terdapat terdapat istilah lain yaitu Hiper Lokalisasi yang memberikan sebuah berita hanya untuk dikonsumsi oleh masyarakat wilayah tertentu. Terdapat kemudahan bagi jurnalisme masa depan dalam menyebarkan dan menerima informasi. Pada jurnalisme masa depan terdapat dua tipe jurnalis.
2 Tipe Jurnalisme Masa Depan
Curative Journalism : Jurnalis mengumpulkan berita dari berbagai sumber yang berbeda dan mengolahnya untuk dikumpulkan di satu berita untuk yang akan dipublikasikan pada masyarakat. Contohnya adalah portal berita Radio komunitas gunung merapi.
Hyper Localisation Journalism : Produksi berita oleh jurnalis mengenai kejadian pada suatu daerah tertentu. Seperti pelaporan berita pada media lokal mengenai peristiwa yang sedang dan telah terjadi di suatu daerah. Contoh :Perbedaan Kedua Masa Jurnalism
Audiens yang berpartisipasi pada kegiatan jurnalis akan lebih adil pada jurnalisme masa depan. Ini dikarenakan banyak jurnalisme online yang tidak bergantung pada kantor berita.
Audiens tidak hanya menjadi komentator, pembaca, ataupun penonton tetapi ikut berpartisipas dalam kegiaan jurnalisme.
Penyebaran informasi dan berita yang berubah menjadi sebuah konten. Pada hal ini tidak lagi hanya menggunakan portal berita tetapi juga menggunakan media sosial ataupun blog pribadi.Â
Simak juga pada podcast yang berjudul ✨Apa sih bedanya Jurnalisme Masa Kini dan Jurnalisme Masa Depan?✨