Mohon tunggu...
Shandy Aulia Fatkhul Janah
Shandy Aulia Fatkhul Janah Mohon Tunggu... Mahasiswa UIN Sunan Kalijaga (24107030085)

yang sudah boleh pulang

Selanjutnya

Tutup

Foodie

Waroenk Pengkolan, Resto Alternatif Hindari Hiruk Pikuk Perkotaan

24 Mei 2025   22:37 Diperbarui: 24 Mei 2025   22:39 132
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Yogyakarta sebagai sebuah provinsi di Indonesia selaku pusat kebudayaan Jawa, tidak pernah kehabisan restoran yang ada dan menawarkan citarasa khas. Salah satu foodie hotspot yang terkenal sekarang-sekarang ini adalah warung pengkolan atau "waroenk pengkolan yang terletak di jalan kubus nomor 8 condongcatur kecamatan depok kabupaten sleman. Warung Pengkolan Pengkol Pada healing menjadi sasaran buruan pecinta javanese food yang lari dari javanese home cooking.Konsep dan Suasana Warung Didesain yang digunakan Waroenk Pengkolan adalah contoh pengusaha dengan mikir lepas. Tidak mementingkan kesan pertama dilihat dulu berdesak-desakan di lobby namun mendedikasikan perhatian kepada hint kehangatan. Seasi di dalam warung sesibuk itu cukup bersahabat di mata pengunjung dan suasana. Furniture kayu dan juga digunakan dekorasi fornal comestvel wurzim the nederlands. Klien dapat merasakan bahwa mereka berada di sosor isto dan bahkan tidak mencicipi garam. Cape grim diberi perabotan dengan para helper yang menyenangkan dan ceria menunggu tamu dengan senyum cerah yang baik. Membangun suasana dengan konsep slow living merupakan hal yang tidak mudah. Ada beberapa aspek yang meliputi berupa:

  • Slow Food: Fokus pada penggunaan bahan-bahan lokal, alami, dan berkualitas tinggi, serta proses pembuatan makanan yang tradisional dan otentik. Ini berarti mendukung petani lokal, melestarikan resep kuno, dan menghindari bahan-bahan olahan atau cepat saji.
  • Suasana yang Mendukung: Menciptakan ruang yang tenang dan nyaman, jauh dari hiruk pikuk dan distraksi. Penggunaan desain interior yang sederhana, alami, dengan sentuhan tradisional, serta pencahayaan yang lembut, dapat membantu menciptakan suasana yang lebih santai dan akrab.
  • Pelayanan yang Personal: Interaksi yang lebih dekat dan perhatian antara staf restoran dan pelanggan. Pelayan tidak hanya bertugas mengantarkan makanan, tetapi juga berbagi cerita tentang hidangan, bahan-bahan, atau tradisi di baliknya, sehingga menciptakan pengalaman yang lebih bermakna.
  • Menghargai Proses: Memberi apresiasi terhadap setiap tahapan dalam penyajian makanan, mulai dari persiapan hingga penyajian. Pelanggan diajak untuk menikmati aroma, tekstur, dan rasa makanan secara perlahan, serta menghargai waktu dan usaha yang telah dicurahkan dalam setiap hidangan.
  • Koneksi dengan Komunitas: Restoran menjadi tempat berkumpul dan berinteraksi dengan orang-orang terdekat. Meja makan menjadi ruang untuk berbagi cerita, tertawa, dan mempererat hubungan, bukan hanya sekadar tempat untuk mengisi perut.
  • Keberlanjutan: Mengurangi limbah, menggunakan energi secara efisien, dan mendukung praktik-praktik ramah lingkungan. Hal ini dapat diwujudkan melalui penggunaan bahan-bahan daur ulang, pengelolaan sampah yang baik, dan dukungan terhadap petani atau produsen lokal yang menerapkan prinsip-prinsip keberlanjutan

Menu yang menjadi kebanggaan Waroenk Pengkolan adalah deretan masakan sayur ndeso, yaitu kuliner khas pedesaan Jawa yang menggunakan resep kuno. Salah satu yang paling populer adalah soto lenthok dengan suwiran ayam kampung. Goreng singkong yang menjadi pelengkap soto disebut lenthok dan memberikan sensasi gurih dan renyah yang unik.

Selain itu, ada pula sayur ndeso atau yang biasa disebut Jangan Lombok. Menu ini berupa pepaya muda yang dimasak dengan cabai dalam jumlah berlimpah. Sayur ini biasanya disantap bersama nasi dengan tambahan lauk telur dadar. Paduan hidangan ini menjadikan kombinasi sempurna yang siap memanjakan lidah. Tak ketinggalan, sayur brongkos juga menjadi dominasi di hidangan ini. Brongkos adalah masakan berkuah santan yang memiliki isian kacang tolo, tahu, dan daging yang bertemakan gurih dan sedikit manis. Sebagian besar orang membeli menu ini bagi mereka yang ingin menikmati masakan jawa dengan rasa yang kaya dan kompleks. Selain dari menu sayuran, Waroenk Pengkolan juga menawarkan hidangan pendamping yang sama menggugah selera. Anda dapat menemukan ayam goreng, omelet, mendoan (tempe tipis goreng khas Banyumas), tahu bacem, dan berbagai makanan goreng tambahan. Semua hidangan pendamping disiapkan dengan rempah-rempah tradisional yang meresap; oleh karena itu, menghasilkan cita rasa Jawa yang autentik.

Menu lain yang patut diperhatikan adalah sego pecel (nasi dengan sayuran dan saus kacang), sayur lodeh (semur sayuran dengan santan), dan Oseng mercon yang terkenal dengan campuran rempah pedas yang sangat panas. Variasi kaya dari menu-menu ini memungkinkan pelanggan untuk memilih sesuai keinginan mereka, dari rasa yang ringan hingga bumbu yang kuat. Salah satu poin kuat dari Waroenk Pengkolan adalah bahwa harga makanan yang ditawarkan sangat ramah di kantong. Dari 8000 Rp hingga 22000 Rp, pelanggan dapat menikmati hidangan nasi lengkap yang disertai dengan hidangan pendamping dan sayuran. Rentang harga yang terjangkau ini adalah apa yang membuat restoran kecil ini ramai pengunjung, terutama selama jam makan siang dan malam, baik mereka mahasiswa, pekerja, atau keluarga. Alasan Mengapa Anda Harus Mengunjungi Warung Pengkolanadlah cita rasa yang autentik, setiap menu disiapkan dengan metode memasak tradisional yang menyajikan makanan rumahan yang sulit ditemukan di restoran modern. Kemudian suasana hangat dan ramah, dekorasi yang sederhana bersama dengan pelayanan yang ramah menciptakan lingkungan yang santai bagi tamu untuk menghabiskan waktu. Adapun harga yang terjangkau namun rasa berkualitas, tentunya kita penasaran atas apa yang dihidangkan dengan harga yang recehan kita sudah dapat menu dengan rasa yang tidak recehan.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Foodie Selengkapnya
Lihat Foodie Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun