Mohon tunggu...
shahnaz
shahnaz Mohon Tunggu... mahasiswa

Saya suka hewan terutama kucing

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Darul Ahdi Wa Syahadah & Kesadaran Bela Negara (Resume 2)

17 September 2025   20:01 Diperbarui: 17 September 2025   20:01 18
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Pada tanggal 16 September 2025 Universitas Aisyiyah Yogyakarta berhasil melaksanakan acara Mataf (Masa Ta'aruf) untuk menyambut Maba (Mahasiswa Baru) tahun ajaran 2025/2026. Sebelumnya unisa telah melaksanakan acara pra-mataf pada tanggal 11-12 September 2025 dan tanggal 13 September 2025 pertunjukan papermob.

Pada acara Mataf Unisa kali ini, menghadirkan narasumber Prof. Dr. Mufdlilah, S.Pd., S.SIT., M.Sc di Stadium General 1 tentang Negara Pancasila Sebagai Darul Ahdi Wa Syahadah. Darul artinya Rumah/negara dan Ahdi artinya perjanjian/kesepakatan.
Ahdi Wa Syahadah adalah prinsip Muhammadiyah tentang Indonesia sebagai negara hasil kesepakatan (ahdi) seluruh elemen bangsa sekaligus tempat persaksian (syahadah) bagi umat Islam untuk memberi kontribusi terbaik. Sebagai dengan cita-cita Muhammadiyah tentang bernegara yaitu mewujudkan negara Indonesia sebagai Baldatun Thayyibatun Wa Rabbun Ghafuur" artinya suatu negeri yang baik dan berada dalam ampunan Allah SWT. Adapun yang melatarbelakangi itu yang pertama adanya jawaban atas tantangan disintegrasi, radikalisme, dan pragmatism politik lalu perlu adanya landasan ideologis dan teologis bagi umat Islam khususnya Muhammadiyah di Indonesia, kedua karena Indonesia terdiri atas dasar kesepakatan Pancasila, UUD 1945 l, NKRI, dan Bhineka Tunggal Ika, ketiga untuk menegaskan bahwa Indonesia bukan darulharb atau darul kufr tetapi rumah bersama untuk hidup, bekerja, dan beribadah. Dengan tujuan utamanya meneguhkan komitmen kebangsaan menjaga Indonesia sebagai Amanah Allah, membuktikan peran umat Islam dalam pembangunan bangsa, menguatkan nilai keislaman dalam konteks NKRI, dan mencegah perpecahan bangsa dan memperkokoh keberagaman. Dengan itu prinsip Darul Ahdi wa Syahadah dengan menghormati kesepakatan nasional, menjadi warna negara yang bertanggung jawab, kesaksian iman dan amal shalih, dan membangun peradaban utama. Harapannya agar umat Islam mampu memberikan teladan yang baik lalu Indonesia sebagai negara yang tegak sehingga terwujud masyarakat utama yang menebar Rahmat dan manfaat bagi sesama.
Banyak tokoh Muhammadiyah yang telah memberikan kontribusi besar bagi bangsa bahkan beberapa ditetapkan sebagai Pahlawan Nasional dengan itu membuktikan bahwa Muhammadiyah adalah gerakan Islam berkemajuan yang berperan dalam sejarah bangsa. Dengan keberagaman di Indonesia salah satunya beragamnya agama yang semakin menguat persatuan, negara Indonesia sudah sesuai dengan Islam karena mengandung nilai Ketuhanan, Kemanusiaan, Persatuan musyawarah, dan keadilan yang sejalan dengan prinsip rahmatan lil-'alamin. Muhammadiyah sebagai kekuatan nasional sejak awal berdirinya pada tahun 1912 telah berjuang dalam pergerakan kemerdekaan dan melalui para tokohnya terlibat aktif mendirikan NKRI yang diproklamasikan pada tanggal 17 Agustus 1945. Kiprah Muhammadiyah tersebut melekat dengan nilai pandangan islam berkemajuan yang menjadikan komitmencinta pada tanah air sebagai salah satu wujud keislaman.

Muhammadiyah memandang NKRI sebagai berlandaskan  Falsafah luhur dan sejalan dengan ajaran islam yang menjunjung kemanusiaan, menjaga persatuan, bermusyawarah dengan bijak, serta menegakkan keadilan sosial bagi semua. Adapun contoh penerapannya yaitu yang pertama Muhammadiyah membangun sekolah dan universitas untuk  berdasarkan Panmencerdaskan bangsa, kedua yaity aktif dalam diplomasi kemanusiaan, ketiga yaitu konsisten mendukung NKRI berdasarkan pancasila.

Materi 2 dihadirkan oleh narasumber Kompol Leo Nisya Sagita, S.K.I. Kasubditbintibsos Ditbinmas Polda DIY tentang Kehidupan Berbangsa, Bernegara, Pembinaan Kesadaran Bela Negara, Pembinaan Kesadaran Bela Negara.

Menjawab tantangan disiniformasi dan memperkuat ketahanan bangsa melalui generasi  penerus yang cerdas dan berintegritas melalui informasi hoaks yang menyebar dengan cepat di era digital dapat memicu perpecahan sosial dan menurunkan nasionalisme di kalangan masyarakat Indonesia dengan tantangan utamanya mahasiswa harus menyaring informasi ditengah arus informasi yang tida jelass kebenarannya.

Mahasiswa sebagai agen perubahan dan menjaga nilai bangsa yaitu;

  • Agent of Change yaitu Penggerak perubahan positif dalam masyarakat dan pembangun bangsa.
  • Iron Stock yaitu Cadangan kekuatan bangsa untuk masa depan Indonesia yang lebih bagus.
  • Kekuatan Moral yaitu menjaga nilai-nilai pancasila dan Integritas bangsa.
  • Kontrol sosial yaitu pengawasan jalannya pemerintahann dan pembangunan demokratis.

Bela negara adalah kewajiban setiap warga negara, terutama mahasiswa sebagai generasi penerus dan agen perubahan yang memiliki tanggung jawab besar, dengan kesadaran tinggi dan peran aktif mahasiswa dapat melawan disinformasi, menjaga persauan, dn menguatkan kedaulatan bangsa di tengah tantangan era digital.

 

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun