Mohon tunggu...
Shafiyyah Milayadi
Shafiyyah Milayadi Mohon Tunggu... Tutor - Mahasiswa

i can if i think i can!!

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Metode Tamyiz dan Aplikasinya

24 Oktober 2021   19:49 Diperbarui: 24 Oktober 2021   19:51 1302
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

A. Sejarah Metode Tamyiz

Metode tamyiz ini diluncurkan di Jakarta pada tanggal 4 Juli 2009. Metode tamyiz ini merupakan metode hasil penelitian yang cukup lama dilakukan oleh Abaza MM. Hasil penelitian tersebut juga gabungan antara pengalaman beliau semasa kecil, selepas shalat isya' ketika beliau menjejaki pembelajaran kitab kuning yang diajarkan oleh gurunya Kiai Anas Tamyiz di Tajug (Mushalla) at-Tamyiz Indramayu. Abaza melangsungkan penelitiannya dalam waktu 7 bulan dari bulan Mei hingga Desember pada tahun 2009 dengan 1000 responden. Kemudian pada tahap uji validasi terakhir saat liburan tengah semester tahun 2009/2010, 56 santri diuji dan hasilnya ditashih dan dikonfirmasikan lagi oleh Dr. KH. Ahsin Sakho Muhammad al-Hafidz tepatnya tanggal 10 Januari 2010. metode tamyiz ini memiliki misi menjadikan anak-anak usia SD/MI pada rentang usia 7-12 tahun mudah memahami terjemah Al-Qur'an karena metode yang sederhana dan terstruktur. 

Selain itu, metode ini memudahkan peserta didik menjadi pengajar terjemah Al-Qur'an dalam kurun waktu yang relative singkat, sebab sesuai motto dari metode tamyiz yang dalam durasi waktu 24 jam dapat menerjemahkan Al-Qur'an, sedangkan menerjemahkan Al-Qur'an dan kitab kuning memerlukan waktu 100 jam. Karena dalam prinsipnya metode ini mengajarkan metode tamyiz cara mengajarkan dengan bahasa hati, seharusnya dapat diajarkan kepada anak kecil. Anak kecil saja bisa, yang pernah kecil pasti bisa.

B. Macam-macam Cara Belajar Metode Tamyiz

Metode tamyiz merupakan metode yang mengajarkan peserta didik untuk bekerja keras memahami terjemah Al-Qur'an dengan cara yang menyenangkan serta berkonsep kepada pembelajaran yang dilakukan oleh peserta didik akan menghasilkan perubahan pada dirinya. Ada dua jenis cara belajar metode tamyiz, ada yang dikhususkan kepada peserta didik ada juga yang dikhususkan oleh pendidik. Pada cara belajar khusus peserta didik dengan metode tamyiz dibagi menjadi dua, yaitu LADUNI dan SENTOT.

1. LADUNI (ilate kudu muni) yaitu peserta didik menggunakan cara belajar dengan teknik mengeraskan suaranya. Peserta didik belajar menggabungkan otak kanan, otak kiri dan otak bawah sadar secara seimbang agar hasil belajar lebih optimal. Kemudian menambahkan teknik pengulangan yang integratif.

2. SENTOT artinya pendidik selalu memberikan stimulus kepada peserta didik berupa memperdengarkan, memperlihatkan dan menuntun. Stimulus ini memberikan kemudahan bagi pendidik dan memberikan pemahaman kepada peserta didik sehingga mereka hanya menirukan dan menduplikasi apa yang telah diajarkan oleh pendidik.

Selain dua jenis metode tamyiz tersebut, adapula teknik mengajar metode tamyiz, yaitu tamyiz inside dan tamyiz intensif.

1. Tamyiz inside disisipkan pada kurikulum sekolah SD/MI, SMP/MTs, SMA/MA, Pesantren dan Perguruan Tinggi.  Cara belajar menerjemahkan Al-Qur'an dengan tamyiz inside, pendidik dapat memasukkan metode ini kedalam kurikulum lembaga pendidikan yang diajarnya. Dengan membagi beberapa hari untuk mengkhususkan mengajarkan terjemah melalui metode tamyiz. Tamyiz inside bisa diajarkan kepada peserta didik yang memiliki rasa keingintahuan yang besar terhadap ilmu agama namun bukan dari latar belakang pesantren.

2. Tamyiz intensif adalah tamyiz diajarkan kepada santri secara intensif sehari 3 -- 4 jam dalam sistem pesantren yang mukim, sehingga santri sudah bisa kitab kuning dalam waktu kurang lebih 100 jam pelajaran atau pesantren liburan. Untuk tamyiz intensif sangat cocok ketika diterapkan dalam lembaga pesantren. Karena dengan banyaknya waktu yang dihabiskan dalam ruang lingkup pesantren, pengajar bisa melaksanakan kelas intensif bagi santri yang ingin mendalami terjemah Al-Qur'an dan kitab kuning.

C. Kelebihan dan Kekurangan Metode Tamyiz

Setiap metode yang digunakan dalam pembelajaran, pastinya memiliki kelebihan dan kekurangan. Begitupun dengan metode tamyiz ini. Kelebihan dari metode tamyiz menurut pandangan Mukroji akan dipaparkan sebagai berikut.

1. Abaza sebagai penulis dari metode tamyiz ini memodifikasi teori nahwu shorof yang pada masa ini dianggap sebagai ilmu yang membutuhkan waktu cukup lama untuk dipahami. Kemudian Abaza menyusunnya dalam bentuk yang lebih praktis dan mudah dipahami.

2. Metode tamyiz adalah metode yang menyenangkan, dengan kata lain, juga dapat disebut dengan model quantum. Model quantum berciri khas menciptakan suasana kelas yang tidak menekan peserta didik, baik secara fisik maupun psikis.

3. Materi dasar mengenai isim, fi'il dan huruf dalam metode tamyiz ketika diterapkan, menjadi menarik karena dalam pengajarannya peserta didik diajak untuk melagukan materi tersebut dengan lagu yang sudah tidak asing didengar oleh peserta didik. Contohnya, seperti dalam materi huruf kolom 1 tentang saudaranya bi jarri, peserta didik diajak untuk bernyanyi dengan judul lagi Nabi Muhammad mataharinya dunia.

4. Dalam segi publikasi dan informasi, metode tamyiz ini sangat informatif kepada masyarakat, memberikan berita bahwa metode tamyiz ini memberikan kemudahan bagi masyarakat yang ingin belajar memahami bahasa Al-Qur'an, bahkan dengan pengajar yang masih dibilang muda dan tergolong anak-anak sekalipun.

Sedangkan kelemahan dari metode tamyiz yaitu:

1. Metode tamyiz ini tidak memberikan arti dari materi huruf secara langsung, sehingga peserta didik tidak mengetahui arti dari huruf-huruf yang diajarkan secara langsung. Peserta didik hanya menghafalkan huruf-huruf tersebut melalui lagu-lagu yang populer di telinga mereka.

2. Dalam mengaplikasikan materi-materi dasar tersebut, peserta didik mengalami kesulitan ketika dimasukkan dalam sebuah kalimat. Sebab dalam pengajaran metode tamyiz, peserta didik mengetahui bahwa lafadz  termasuk isyarah, namun masih sulit untuk membuat kalimat yang menggabungkan isim atau fi'il.

3. Dari segi ilmu tajwid, metode tamyiz kurang memperhatikannya. Karena metode ini lebih difokuskan kepada hafalan-hafalan materi dasar yang diiringi lagu-lagu populer tadi sehingga ketika peserta didik menghafal teori-teori isim, fi'il dan huruf, mereka hanya mengikuti lagu tanpa memperhatikan pengucapan mad dan qoshr dalam kalimat isim, fi'il dan huruf.

4. Dalam metode tamyiz, pengulangan pembelajaran sebelumnya yang bertujuan untuk menguatkan memori peserta didik, akan berdampak pada peserta didik yang merasa jenuh terhadap proses pembelajaran, sehingga dianggap tidak efektif lagi.

Melalui metode tamyiz terlihat bahwa keaktifan peserta didik sangat diperlukan terutama dalam mengingat kaidah-kaidah menyanyikan lagu yang sudah mereka ketahui. Memberikan materi yang menarik dan cara menerjemahkan ayat Al-Qur'an dengan cara ini, peserta didik dapat dengan mudah menguasainya, karena mereka telah diajarkan langkah-langkah sebelumnya sehingga mereka dapat dengan mudah menerjemahkan ayat-ayat Al-Qur'an dengan metode ini.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun