Mohon tunggu...
Shafa Varera
Shafa Varera Mohon Tunggu... Freelancer - Be better everytime

bercerita untuk berbagi dan bermanfaat. mom's of two child and a wife, blogger and listener

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

Pagi di Pesisir

2 Desember 2020   04:50 Diperbarui: 2 Desember 2020   04:56 159
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sepertinya Bapak-Bapak itu tidak memiliki perahu untuk melaut mencari ikan. Jadi, mereka menjadi buruh membantu perahu sandar untuk bisa mendapat sedikit ikan untuk nafkah keluarga.  Tak lama, barisan ibu-ibu dengan membawa baskom datang untuk membeli ikan hasil tangkapan yang nantinya akan mereka jual lagi.

Di dekat rumah banyak orang yang berjalan kaki menjajakan ikan segar. Mereka bersedia membersihkan dan memotong sesuai keinginan pembeli. Mungkin memang sedikit lebih mahal, tapi tidak repot dan ikannya pun segar. Biasanya bayak di daerah dekat pesisir seperti di rumah mertua derah Ampenan. Kalau rumah saya agak jauhd ari pesisir, jadi jarang yang menjual ikan segar. Kebanyakan ikan bakar yang dijual keliling.

Ada terselip rasa syukur melihat mereka. Terbayang bagaimana bahagianya keluarga di rumah melihat medreka pulang dengan selamat, membawa banyak ikan untuk dijual. 

Entah bagaimana saat hujan dan angin yang membuat mereka khawatir akan keluarganya di tengah laut. Ada yang tidak bisa berangkat ke laut mencari ikan karena cuaca tak bersahabat. Namun, mereka tak pernah mengeluh. Banyak yang bisa dilakukan untuk tetap bisa mencari rezeki halal.

Canda tawa kembali terdengar dari Bapak-Bapak yang kembali duduk di tempat yang tadi, menunggu perahu nelayan lain yang akan sandar. Membicarakan banyak hal, bercerita banyak hal tentang kehidupan. 

Sesekali mereka tertawa terbahak-bahak, sesekali seperti sedang berbicara serius. Meski mereka berbicara menggunakan bahasa daerah, Bahasa Sasak, tapi saya bisa mengerti sedikit karena mereka duduk tak jauh dari tempat saya menunggu anak-anak mandi di Pantai bersama Ayahnya. 

Tentu obrolan Bapak-bapak berbeda dengan obrolan ibu-ibu. Mereka tidak membicarakan tentang orang lain, tapi mereka membicarakan peluang usaha lain saat cuaca tidak bersahabat untuk melaut. 

Mereka membicarakan tentang bantuan yang mereka terima, mereka membicarakan untuk mencariikan yang lebih mahal bisa dijual. Semoga jerih payah kalian bisa menjadi ladang pahala yang berkah untuk keluarga kalian... Aamiin...

dokumen pribadi
dokumen pribadi

dokumen pribadi
dokumen pribadi

dokumen pribadi
dokumen pribadi

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun