Mohon tunggu...
Shafa Varera
Shafa Varera Mohon Tunggu... Freelancer - Be better everytime

bercerita untuk berbagi dan bermanfaat. mom's of two child and a wife, blogger and listener

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

Kami Piknikus

7 Desember 2019   22:36 Diperbarui: 7 Desember 2019   22:40 18
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Benar saja, sampai Hari H kami piknik, bapak-bapak sibuk dengan kerjaan kantor. Janji kumpul jam 11 siang molor sampai ba'da dzuhur karena banyak yang belum selesai penagihan. Karena mereka yang sudah buat jadwal, mereka pasti sudah mempertimbangkan hal ini juga. Kami hanya mempermudah koordinasi karena sepertinya mereka sibuk.

Jadilah ba'da dzuhur kami berkumpul di Jalan Lingkar menuju bypass. Disana akhirnya makanan anak-anak dibagikan dan nasi krawu untuk orang tua dibagi nanti di pantai. Kami mampir pantai dulu untuk makan dan main pasir sebelum check in. Lima mobil berjalan beriringan menuju daerah Kuta Mandalika yang sedang sibuk menyelesaikan sirkuit MOTO GP yang dijadwalkan rampung tahun 2020. Kuta Mandalika sedang pembangunan dan sedang terus dipromosikan. Banyak penginapan menawarkan berbagai macam fasilitas dan suasana hotel dengan berbagai macam konsep.

Katanya kami akan menginap tidak jauh dari Pantai Kuta. Berharap hotel kali ini tidak kalah bagus dengan dua piknik sebelumnya. Tahun lalu, tepat Bulan November, kami menginap di Origin Hotel yang terletak di dekat areal perkebunan. Suasana tenang dan nyaman dengan tipe mini villa keluarga ini hanya ada beberapa kamar dengan satu lantai. Tempatnya sejuk di pedesaan dengan kolam renang yang cukup luas. Ada kolam renang anak sehingga kami bisa membiarkan anak-anak bermain tanpa khawatir. Hotelnya bagus, kamarnya luas dan mewah. Pintu kaca yang luas membuat suasana menajdi terasa menyegarkan.

Sayangnya saat itu si adek masih berumur dua bulan, liburan saat itu emak bener-bener nggak bisa tidur. Malemnya si adek rewel, minta ASI terus dan digendong. Berhubung nggak mau sama si bapak, jadilah emak harus berjuang sendiri. Mana pulangnya sampai rumah hujan lumayan deres, jadilah emak ngepel sana sini, malamnya baru nyuci. Liburan terribet saat itu. Walaupun begitu, tetap menyenangkan karena ada suasana baru.

Dua bulan setelah itu, kami sempat liburan yang tidak cukup jauh. Ada voucher murah di Aruna Hotel Senggigi, kami pun mencoba untuk tidak melewatkannya. Ada satu keluarga yang tidak bisa ikut karena Mas Danish, jadilah kami hanya tiga keluarga. Senggigi tidak terlalu jauh dari rumah jadi amunisi pun tidak banyak. Hotel ini juga ada tempat bermain anak jadi lebih ramah untuk anak-anak. Depan hotel ada restoran cepat saji, tidak bingung mencari makan untuk anak-anak karena yang utama anak-anak jadilah kami harus memikirkan kenyamanan mereka.

Nah, setelah satu tahun sejak piknik pertama, piknik ketiga dengan tambahan personil kembali dapat terselenggara. Teman rasa saudara, mungkin ini sebutan yang tepat untuk kami. Konvoi dengan lima kendaraan yang berbeda, tujuan kami sama. Mengusir kebosanan rutinitas, bertemu teman dan membaut anak-anak senang.

Seperti yang sudah kami prediksi, hujan berlangsung di beberapa titik sepanjang perjalanan. Bekal anak-anak sudah dibagi di jalan lingkar. Saya yang mendapat jatah membeli makan siang datang agak terlambat karena sholat Dzuhur di rumah ibu. Hujan dan panas saling bergantian sampai ke kawasan wisata Kuta Mandalika. Kawasan ini sangat jauh berbeda sejak pertama aku menginjakkan kaki ke Pulau ini saat baru bekerja. Ada Masjid besar berdiri megah, parkiran luas dan jalannya pun sudah sangat bagus.

Kemajuan wisata Lombok dibarengi dengan banyaknya pusat perbelanjaan dan semakin padatnya jalan perkotaan. Mataram menjadi tempat paling padat penduduk apalagi banyak pendatang yang memilih menetap di Mataram. Bagi saya, Mataram itu unik. Kecil, lengkap, dekat, murah, religius dan damai. Aku sudah terlanjur jatuh hati sejak menetap di sini.

Apalagi Bandara Internasional yang sekarang ada di Tanah Awu Lombok Tengah membuat akses menuju Bandara menjadi lebih bagus. Ada jalan bypass yang bisa menjadi alternatif perjalanan ke arah Timur yang sebelumnya hanya ada satu jalur. Jalanan sudah bagus, perekonomian berkembang pesat, masyarakatnya juga harus siap menerima.

Perjalanan kami ditemani hujan yang cukup deras sampai dekat Bandara. Hujan berhenti saat semakin dekat dengan Bandara. Kami melewati Bandara menuju ke Selatan. Mendung dan panas silih berganti. Sepertinya ada harapan untuk liburan kali ini. Kami para emak menerima keputusan bapak-bapak untuk piknik kali ini. Kemanapun kami iya aja, yang penting diajak liburan. Kami melipir ke Pantai Tanjung Aan untuk memakan bekal makan siang. 

Jalan menuju Pantai Tanjung Aan sudah banyak berubah. Apalagi dengan dibangunnya sirkuit, semakin banyak yang berubah. Itulah yang menjadi daya tarik banyak wisatawan sekarang. deretan Pantai di sini menjadi daya tarik yang luar biasa dengan akses yang semakin baik. Sangat jauh berbeda dengan lima tahun lalu saat masih berkeliling Lombok bersama teman-teman. Banyak jalanan yang masih rusak dan sepertinya sepi dengan pepohonan tinggi di samping kanan kiri.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun