Setiap dari kita pasti memiliki mimpi masa depan terkait dengan status financial freedom. Misalnya saja, di masa depan kita ingin bisa memiliki rumah impian, mobil idaman, jalan-jalan ke luar negeri, atau bahkan memiliki tabungan emas berkilo-kilo. Aamiin.
Untuk mencapai impian-impian tersebut, pendapatan bulanan kita harus disisihkan untuk berinvestasi. Ingat, disisihkan ya, bukan menunggu kalau ada sisa, setidaknya 10-15 persen dari pemasukan.
Emas merupakan salah satu instrumen investasi paling tersohor, yang sudah dikenalkan sejak zaman nenek moyang beribu tahun lalu. Berinvestasi emas risikonya rendah dan untuk jangka panjang sangat dianjurkan. Tak heran, hingga kini investasi emas masih sangat diminati. Bahkan, saat harga sedang tinggi-tingginya beberapa waktu lalu, ada yang rela antre di toko emas sejak pukul 5 pagi.
Kala itu memang banyak pembeli yang mengikuti arus atau FOMO saja. Tak masalah, asalkan mengetahui tujuannya membeli emas untuk apa, karena emas ini baru bisa dirasakan manfaatnya dalam jangka waktu panjang.
Kabar baiknya, PT. Pegadaian sebagai perusahaan jasa keuangan non-bank milik negara yang telah hadir melayani nasabah selama 124 tahun ini resmi menjadi bank emas pertama di Indonesia semenjak 28 Februari 2025 lalu. Selama ini, Pegadaian MengEMASkan Indonesia telah memiliki produk tabungan emas dari tahun 2015. Dengan hadirnya Bank Emas Pegadaian yang merupakan pengembangan dari produk tabungan emas, maka kian memudahkan masyarakat untuk berinvestasi emas.
Di tengah ketidakstabilan politik serta ekonomi, berinvestasi emas dirasa paling aman untuk jangka panjang. Emas tahan inflasi, hingga bertahun-tahun ke depan nilai tukarnya akan mengikuti peredaran uang yang berlaku pada masa tersebut. Selain itu, emas juga memiliki sifat likuid, yang artinya mudah dicairkan kapan pun kita butuh dana.
Investasi emas pun mudah didapatkan atau dibeli. Kini banyak toko emas, termasuk di Galeri 24, anak perusahaan Pegadaian yang melayani penjualan dan pembelian emas dalam berbagai bentuk. Dari perhiasan, logam mulia atau emas batangan, hingga pembuatan perhiasan custom.
Dalam komitmennya, Pegadaian MengEMASkan Indonesia juga melayani tabungan emas melalui aplikasi digital, yaitu layanan pembelian dan penjualan emas dengan fasilitas titip. Bedanya dengan tabungan biasa ialah uang yang ditabung secara otomatis akan dikonversi dalam bentuk emas sesuai harga yang berlaku saat itu. Demikian pula saat ditukar atau dijual. Biaya administrasi tabungan emas pun sangat hemat, hanya Rp30.000 per tahun. Dan, dengan hadirnya aplikasi ini, nasabah tak perlu repot datang langsung ke Pegadaian, semua bisa diakses kapan pun dan dari mana pun secara real time.
Apakah emas yang ditabung benar-benar ada wujudnya? Tentu saja, saat ini sudah ada sekitar 10 ton emas di Pegadaian. Tak perlu khawatir, jika telah mencapai berat tertentu, tabungan emas bisa diambil dan dicetak kapan saja dalam bentuk emas batangan.
