Mohon tunggu...
Setyowati
Setyowati Mohon Tunggu... Wiraswasta - Mahasiswa Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, Universitas Islam Sultan Agung Semarang

Sebaik-baiknya manusia adalah manusia yang bermanfaat bagi orang lain.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Keadilan Ditentukan Bagi Orang yang Memiliki Kekuasaan atau Orang yang Memilik Banyak Uang?

28 November 2021   21:15 Diperbarui: 13 Januari 2022   22:24 183
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Berpihak pada orang yang memiliki kekuasaan atau orang yang mempunyai banyak uang dengan seenaknya dia membeli keadilan itu bisa menuntut istrinya itu. Padahal istrinya ini tidak melakukan tindakan kekerasan dalam rumah tangga, lalu mengapa istrinya bisa dituntut dengan satu tahun penjara. 

Tetapi teman-teman perlu kita ketahui tak selamanya keadilan di Indonesia ini bisa dialihkan oleh orang-orang yang memiliki kekuasaan atau orang yang memiliki banyak uang saja. Karena pada dasarnya hal itu akan kalah dengan kenyataan yang sebenarnya. Keadilan di Indonesia emang bisa direka tapi perlu kita ketahui orang Indonesia itu banyak orang yang jujut dalam menegakkan keadilan. 

Melihat kasus tersebut, akhirnya jaksa penuntut umum, bertindak untuk bisa melepaskan tuduhan yang diajukan oleh sang suami. Tapi melihat penegakkan keadilan yang ditegakkan di Indonesia, hal yang bikin saya terkadang percaya kalau keadilan di Indonesia juga bisa tidak adil. 

Seperti contoh kasus dulu yang pernah terjadi beberapa tahun yang lalu, seorang nenek yang mencuri kayu bakar dihukum berat, sedangkan seorang napi koruptor yang mencuri uang  negara kenapa hukumnya tidak setimpal dengan perbuatannya. Kasus ini aspeknya sama-sama pencuri. Perbuatan mencuri sendiri juga merupakan perbuatan yang dilarang didalam hukum dan agama.

Tapi Pertanyaanya kenapa seorang napi koruptor hanya dihukum di penjara saja hingga beberapa tahun saja? Apakah itu setimpal dengan perbuatannya yang sudah merugikan kerugian pada negara? 

Tentu, teman-teman berpikiran pasti itu tidak adil kan ya. Pernah saya heran kenapa kalau orang koruptor tetapi dia di penjara dengan fasilitas yang memadai(menurut  berita yang saya tonton, ada seorang napi koruptor yang dikasih falisitas yang memadai). 

Bukannya aspeknya sama-sama dihukum kenapa tempat sellnya saja berbeda? Apakah para napi koruptor itu punya uang untuk bisa membeli penegakan keadilan di Indonesia. 

Teman-temanku perlu ketahui didalam islam kita harus bisa menegakkan keadilan dengan sebaik-baiknya. Sebagaimana contoh kisah Nabi Muhammad Saw, menceritakan orang-orang mukmim walapun sudah bisa menguasai kota Mekah, tapi orang-orang mukmin harus bisa berbuat adil dengan orang kafir. Sudah jelas keadilan ini tidak memihak siapa orangnya. Didalam Agama Islam, keadilan terus dijunjung dalam menjalani kehidupan, sebagaimana disampaikan pada Q.S Al-Maidah [5]: 8 :

"Yaa ayyuhallaziina aamanuu kuunuu qowwaamiina lillaahi syuhadaaa-a bil-qisthi wa laa yajrimannakum syana-aanu qoumin 'alaaa allaa ta'diluu, i'diluu, huwa aqrobu lit-taqwaa wattaqulloh, innalloha khobiirum bimaa ta'maluun."

Artinya : Wahai orang-orang yang beriman! Jadilah kamu sebagai penegak keadilan karena Allah, (ketika) menjadi saksi dengan adil. Dan janganlah kebencianmu terhadap suatu kaum mendorong kamu untuk berlaku tidak adil. Berlaku adillah. Karena (adil) itu lebih dekat kepada takwa. Dan bertakwalah kepada Allah, sungguh, Allah Mahateliti terhadap apa yang kamu kerjakan. (Q.S. Al-Maidah [5]: 8)

Keadilan didalam islam juga dijelaskan dalam sebuah hadist:

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun