Mohon tunggu...
Setyani Alfinuha
Setyani Alfinuha Mohon Tunggu... -

Alumni ISHS 3 Kediri | Psikologi UIN Maliki Malang '13\r\n13410056

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Kudemo, Thank You!

25 Juni 2016   06:46 Diperbarui: 25 Juni 2016   10:18 48
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Hampir setiap hari datang ke ruang Pak Agung sembari membawa tumpukan kertas berharap dibaca dan dikoreksi. Sudah biasa rasanya keluar masuk ruangan dosen, sampai-sampai berasa jadi dosen. Entah berapa kali aku harus keluar dari ruang dosen dengan wajah yang lesu karena banyak hal dari tugaskuyang perlu diperbaiki lagi, lagi, dan lagi. Tetapi semuanya tidak pernah mematahkan semangatku. Semakin direvisi, semakin aku berusaha mempelajari dan semakin aku paham. Hingga saat itupun tiba, saat dimana modul dan handoutyang aku susun bersama teman kelompokku diterima. Akhirnya, aku tahu apa yang dimaksut Pak Agung. Setelah sekian kali salah dan harus revisi, kamipun berhasil menyusun modul versi kami sendiri, versi Kudemo. Kami pun diperbolehkan menuju tahap selanjutnya, yaitu role playsebelum melaksanakan pelatihan. Lebih dari semua itu, akhirnya aku memahami, sikap Pak Agung yang bersikeras tidak mau memberikan contoh modul dan handoutpada kami. Hal itu bukan tanpa alasan. Karenanya, kami mampu berpikir kreatif dan memeras otak untuk menciptakan karya versi kami sendiri, yang bisa jadi lebih bermakna daripada contoh modul dan handoutyang pernah kami inginkan dulu.

Berlanjut ke sosok dosen pengampu mata kuliah modifikasi perilaku. Diantara ketiga dosen kolaborasi, pak Aan yang paling mudah kami temui. Entah sudah berapa kali aku dan anggota Kudemo yang lain mencuri waktu beliau untuk berkonsultasi. Hal yang paling mengesankan adalah tidak jarang kami hanya ‘kosongan’ tanpa membawa materi secuil pun untuk berkonsultasi dengan beliau. Tidak jarang, kami hanya membawa kebingungan-kebingunan yang berputar-putar di otak. Ajaibnya, selalu ada pencerahan dan solusi atas kebingungan kami, tidak salah rasanya kami memilih beliau sebagai subject matter expertsdalam desain pelatihan kami. Kebingungan yang terjawab membuat kami semakin semangat meneruskan langkah perjuangan kuliah kolaboratif. Mungkin begitulah cara Pak Aan mengajarkan bagaimana memodifikasi perilaku seseorang.

Tak lengkap rasanya jika tidak bercerita tentang subject matter expertsdesain pelatihan kami yang lain, yaitu Ustad Yasin. Ustad Yasin adalah wali kelas dari subyek kami, yaitu kelas perkuliahan bahasa arab kelas B-2 Fakultas Ekonomi. Sosok yang kalem dan dekat dengan mahasiswanya ini menjadikan kami lebih mantap dan yakin untuk sering berkonsultasi dengan beliau terkait karakteristik subyek kami. Entah sudah berapa jam pelajaran beliau yang kami ‘curi’ degan berbagai alasan, mulai dari menyebarkan angket dan wawancara guna melakukan need assesment,konsultasi-konsultasian demi membangun rapportyang baik, hingga melakukan sesi-sesi pelatihan lengkap dengan evaluasinya.

Sama halnya dengan subyek kami, jam pelajaran yang seharusnya diisi dengan materi-materi bahasa Arab justru di isi oleh kami, mahasiswi psikologi yang baru mereka kenal. Awalnya, mereka kurang antusias dengan kehadiran kami. Aku tak bisa menyalahkannya, karena memang kami adalah orang asing yang belum begitu dekat dengan mereka. Tetapi setelah kami menjelaskan tujuan serta hal apa saja yang akan kita lakukan bersama, mulai ada antuasias di sana. Setelah lebih dekat, kami mengadakan konsultasi-konsultasian, membuka konsultasi psikologi setiap malam sebagai wadah mereka curhat. Motifnya hanya satu, untuk membangun hubungan yang lebih dekat dengan mereka, begitupun mereka semakin mengenal kami. Hingga saat pelatihan tiba, tidak sulit lagi bagi kami untuk mencuri perhatian mereka. Antusias dan semangat mereka membuatku merasa bangga. Semua kerja keras beberapa bulan terakhir terbayar lunas rasanya saat para peserta pelatihan rela berhujan-hujanan demi datang ke pelatihan kami, it’s so amazing.Belum lagi, pujian dari Ustad Yasin yang mengatakan salut atas totalitas kinerja kami saat membuka-buka handoutyang kami buat.

Sudah puas rasanya mengejar-ngejar dosen untuk berkonsultasi ini dan itu. Kini saatnya aku yang dikejar-kejar teman seangkatan yang menanyakan dan meminta aku untuk menjelaskan terkait tugas kolaborasi, utamanya membuat modul dan handout. Sebagai kelompok yang pertama kali melakukan pelatihan, tentu aku dan teman kelompokku menjadi sasaran empuk bagi mereka yang belum melakukan pelatihan, bahkan belum membuat modul dan handoutsama sekali. Di tengah ribetnya semester enam, aku dan teman kelompok harus menjelaskan satu persatu pada teman yang datang dan meminta dijelaskan tentang cara membuat modul dan handout.Tetapi dari itu semua, hal yang dapat kuambil adalah aku percaya perkataan Pak Agung bahwa pemahaman kita akan bertambah sempurna saat kita menjelaskan kepada orang lain, orang lainnya lagi, dan orang-orang yang lain lagi.

Tidak ada usaha yang sia-sia. Usahapun tak akan pernah menghianati hasil. Terima kasih untuk perjalanan satu semester ini, teruntuk teman kelompok Kudemo yang penuh semangat, untuk dosen yang membimbing tanpa lelah, untuk Ustad Yasin yang super sabar, dan untuk peserta pelatihan yang penuh semangat. Terima kasih Kudemo, telah mengajarkanku tentang banyak hal, tidak hanya tentang materi perkuliahan, tetapi lebih pada bagaimana bekerja dalam tim, memahami satu sama lain, dan meredakan ego demi kebaikan bersama.


HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun