Mohon tunggu...
Seto Wicaksono
Seto Wicaksono Mohon Tunggu... Human Resources - Recruiter

Menulis, katarsis. | Bisa disapa melalui akun Twitter dan Instagram @setowicaksono.

Selanjutnya

Tutup

Worklife Artikel Utama

Menerka Perkiraan Waktu yang Tepat untuk Resign bagi Para Karyawan

9 Maret 2021   22:45 Diperbarui: 10 Maret 2021   11:06 1796
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi resign.(SHUTTERSTOCK via KOMPAS.COM) 

Ada pula yang merasa nyaman dan berpikir bahwa, kantor tempatnya bekerja terasa seperti rumah kedua, sampai akhirnya mengabdi belasan tahun lamanya.

Terakhir, tidak sedikit juga dari orang tua kita yang, sampai mengabdi seumur hidup dan memutuskan bekerja hanya di satu kantor atau instansi saja. Dari muda, sampai masa tua alias pensiun.

Semuanya benar. Tidak ada yang salah sama sekali. Kalaupun pada akhirnya ingin resign, pastikan bahwa memang karena alasan yang bisa dipertanggungjawabkan secara personal. Jangan hanya karena emosi sesaat.

Percaya sama saya, jangan. Pokoknya, jangan. Sebab, resign karena alasan emosional hanya akan menyisakan penyesalan di kemudian hari.

Selain itu, setidaknya, ada tiga alasan yang wajib dihindari ketika memutuskan untuk resign dari suatu perusahaan.

Pertama, karena ingin menghindari seseorang yang dianggap menyebalkan di kantor.

Suka atau tidak, dengan atau tanpa disadari, hampir di kebanyakan kantor, pasti akan ada setidaknya satu orang yang kita anggap menyebalkan. Entah secara personal, maupun secara profesional.

Sangat tidak disarankan untuk resign karena hal semacam ini. Sebab, pada dasarnya, mau pindah ke kantor mana pun, kalian akan selalu berhadapan dengan orang menyebalkan lainnya. Hanya beda rupa dan pembawaannya saja.

Jadi, sebaiknya pikir masak-masak, atau setidaknya tenangkan diri terlebih dahulu jika alasan resign-nya demikian.

Kedua, hanya ikut-ikutan tanpa perencanaan yang jelas di kemudian hari.

Pada dasarnya, saat memutuskan untuk resign, baiknya seorang karyawan sudah memiliki perencanaan yang cukup jelas bagi keberlangsungan kariernya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun