Ketika anak menangis, jangan langsung iba dan memberi hape.
Salah satu kelemahan orang tua adalah pada saat anak menangis. Seringkali orang tua melakukan berbagai cara agar anaknya segera ceria kembali---berhenti menangis. Alih-alih menghibur, terkadang orang tua melakukan cara yang tidak ribet, memberikan hape kepada anak agar bisa mengotak-atik dan tangisan pun reda.
Cara tersebut memang ampuh dan anak bisa segera kembali ceria, namun harus disadari bahwa, hal itu seakan malah menjadi reward dan dalam waktu ke depan anak akan berpikir, jika ingin bermain hape, cukup menangis saja.Â
Saya sempat ada di poin tersebut dan akhirnya berhasil menghentikan kebiasaan itu dengan cara menghibur dan mengajaknya bermain.
Bagi para orang tua, kurangi intensitas bermain hape saat bersama dengan anak.
Anak kami hanya diam saja menonton tv sendirian. Sampai akhirnya anak kami sempat merengek karena melihat kami yang seringkali bermain hape. Sehingga dia menganggap fokus pada hape adalah hal yang wajar---dan akhirnya dia tiru.Â
Kami mengakui itu sangat salah dan akhirnya bersama-sama mengurangi kebiasaan bermain hape ketika sedang quality time dengan anak.
Melakukan screen time saat anak bermain handphone.
Di era digital seperti sekarang, rasanya cukup naif jika tidak memberi kesempatan kepada anak untuk belajar tentang mengoperasikan beberapa teknologi yang ada---termasuk gadget.Â
Tentu tidak salah jika anak mengotak-atik dan bermain hape, namun tetap dalam pengawasan orang tua dan terapkan screen time atau batasan waktu tertentu saat bermain gadget. Cara ini terbilang efektif mengurangi ketergantungan bermain hape, namun harus konsisten.Â