Mohon tunggu...
Seto Permada
Seto Permada Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Penulis Konten

Penulis Cerpen

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

10 Orang Termiskin di Indonesia

16 Maret 2019   07:28 Diperbarui: 16 Maret 2019   07:33 391
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Lamunan Midun buyar tatkala 2 kambingnya mengembik karena tersedak alang-alang. Tanpa disadarinya, di sebelah kanan kambing sudah ada Acil---anak penggembala kambing dari desa sebelah.

"Cil, Acil. Sini," panggil Midun.

"Apa, Om?" Acil meletakkan sabit dan berjalan menuju Midun dengan langkah ragu-ragu.

"Sudah banyak rupanya kambing-kambing kamu, Cil."

"Cuma 30, Om. Kemarin ada yang lahir dua."

"Wah-wah, selamat."


"Om lagi ngapain? Tumben duduk di sini. Biasanya mancing di sungai."

Meski jadi penggembala kambing, Acil bertubuh gemuk dan tampak segar. Tiga kali tubuh Midun. Umurnya terpaut 15 tahun dari Midun yang di hari itu berumur 25 tahun.

"Om mau menawari kamu 2 kambing dan piala. Mau?"

Pupil mata Acil seketika membesar. Bagai ketiban durian, ia langsung bilang "mau" tanpa basa-basi.

Transaksi pun berjalan lancar. Buru-buru, Acil menggiring kambing-kambingnya melintasi padang alang-alang, menuju rumah---niatnya mau berkabar ke ibu-bapak---setelah berterima kasih pada Midun.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun