(Buat seorang sahabat yang Terpanggil pergi)
Engkau
Yang tengah menadah langit lirih
Dengan tatap matamu melukis sendu
Diantara pepohonan rindang merundung
Kelopakmu perlahan sepi senyap
Engkau
Yang tunduk terpatung duduk
Terjemput dewi semesta abadi
Menyiarah bersama tanah lembah basah
Yang seharian menyuburkan lengkung aksara