Aku tidak tahu sejak kapan aku mulai merasa terbebani dengan pendapat orang.
Mungkin sejak kecil, ketika aku mulai mendengar kata-kata seperti:
"Kamu harus begini supaya orang suka,"
"Kamu jangan begitu, nanti orang bilang apa,"
atau,
"Kalau kamu tidak bisa seperti dia, kamu akan jadi bahan omongan."
Dan tanpa sadar, aku pun tumbuh dengan keinginan untuk menyenangkan semua orang.
Menjadi versi 'ideal' yang mereka harapkan.
Menghindari konflik, menahan perasaan, menyesuaikan diri... bahkan sampai kehilangan jati diriku sendiri.
Lama-lama aku lelah.
Karena tidak peduli sekeras apa aku berusaha menjadi baik di mata orang lain, akan selalu ada yang merasa kurang.
Ada yang tetap mencibir, ada yang tetap membandingkan, ada yang tetap menghakimi.
Hidup seperti itu melelahkan.
Sampai akhirnya aku duduk diam dan bertanya pada diriku sendiri:
Untuk siapa aku menjalani hidup ini?
Untuk mereka? Untuk pujian? Untuk validasi?
Atau untuk diriku sendiri?
Ada kalanya kita harus jujur pada hati sendiri:
Kita tidak akan pernah bisa menyenangkan semua orang.
Kita bukan matahari, yang bisa menyinari segala sisi dengan hangatnya.
Kita juga bukan cermin, yang bisa memantulkan harapan orang lain dalam diri kita.
Kita adalah manusia---dengan cerita, pilihan, dan cara berjalan yang tidak selalu bisa dimengerti oleh semua orang.
Dan tidak apa-apa.
Aku mulai belajar menerima bahwa tidak semua orang akan suka padaku.
Tidak semua orang akan setuju dengan caraku menjalani hidup.
Tapi itu bukan masalahku.
Itu bukan tugas hidupku.
Tugasku adalah tetap jujur pada diriku sendiri.
Melangkah dengan cara yang menurutku benar, selama tidak menyakiti orang lain.
Menjadi versi diriku yang tenang, walau tidak sempurna di mata mereka.
Karena hidup ini terlalu singkat jika setiap langkahku harus selalu menunggu persetujuan orang lain.
Jika Kamu Sedang Merasa Sama
Mungkin hari ini kamu sedang merasa lelah karena terlalu banyak orang bicara tentangmu.
Terlalu banyak nasihat yang tidak kamu minta.
Terlalu banyak standar yang tidak pernah kamu setujui, tapi dipaksakan kepadamu.
Tenang. Kamu tidak sendirian.
Banyak dari kita menjalani proses yang sama: belajar berhenti menyenangkan semua orang, dan mulai berani menjadi diri sendiri.