Kurangnya sekolah di desa mengharuskan anak-anak desa harus meninggalkan tanah kelahirannya demi menuntut ilmu. Banyak orang terutama anak-anak desa bahkan setelah tamat SD sudah merantau demi menuntut ilmu di desa seberang. Tujuan mereka adalah sekolah yang sekiranya mampu menerima mereka, biaya terjangkau dan lingkungan sekitar juga mendukung. Seperti pesantren atau Madrasah, bahkan ada juga yang Sekolah umum. Tapi, kebanyakan perantau dari daerah saya, lebih memilih bahkan pilihan orang tua di pesantren atau Madrasah. Pastinya setiap orang tua memiliki alasan kenapa menempatkan anaknya di sekolah agama dibandingkan dengan sekolah umum. Karena di Madrasah akan dipelajari ilmu agama dan ilmu umum sehingga seimbang antara ilmu dunia dan akhirat, di pesantren ilmu agama lebih diperdalam, sementara di sekolah umum ilmu umum lebih diperdalam. Tapi, semua itu tergantung individu masing-masing jika ada kemauan dalam dirinya pasti akan bisa menyeimbangkan keduanya di manapun dia ditempatkan.
Banyak hal yang berbeda jika seorang anak itu sudah merantau, jauh dari keluarga bahkan tidak ada yang dikenal sama sekali. Harus pandai berkomunikasi dan beradaptasi dengan lingkungan baru, karena sangat berbeda di daerah asal dengan tempatnya merantau.
Mereka kebanyakan harus menyewa rumah/kontrakan dan menjadi anak kost walau sederhana. Harus bisa mandiri dan disiplin pada waktu, pandai menghemat kiriman yang tidak seberapa dan tentunya harus bisa menjaga adab dan sopan santun sebagai pendatang di negeri orang. Banyak diantara mereka yang disukai masyarakat karena memang bisa menyesuaikan diri, tapi banyak pula yang digunjing dan di cela di masyarakat karena dianggap jadi sampah masyarakat. Maka akan ada istilah " Kamu itu pendatang di sini, jadi gayamu jangan seolah-olah kamu pemilik daerah ini", sebenarnya istilah itu juga bisa disandingkan dengan. "Kita semua adalah pendatang di bumi Allah ini, jadi jangan Sombong seolah-olah kamulah pemilik bumi ini".
Terkadang yang paling membuat bangga adalah, banyak anak desa yang menjadi bintang kelas jika pulang kampung akan membawa prestasi yang membanggakan orang tuanya bahkan kampung halamannya. Sebagian dari mereka sadar, 'Aku memang orang kampung tapi gayaku tidak boleh kampungan, aku memang berasal dari daerah yang kolot tapi cara berfikir tidak boleh tertinggal, aku memang berasal dari desa tapi prestasi tak boleh kalah dengan orang kota'.
Berapa beruntungnya perantau yang bisa membawa ilmu sekaligus prestasi yang membanggakan ayah dan ibunya yang selama ini berjuang menyekolahkannya. Semoga kita menjadi orang yang demikian.
2. Merantau karena bekerja
Selain merantau karena ingin menuntut ilmu, banyak juga anak muda dari suatu daerah itu tidak memiliki niat untuk sekolah, walaupun terkadang sudah dipaksa orang tuanya yang namanya keinginan orang tua terkadang tak bisa dipenuhi anaknya apalagi memaksakan kehendak untuk sekolah. Jadi mereka memilih meninggalkan daerah sendiri mengadu nasib di daerah yang dianggap bisa menerima kekuatan ototnya yaitu merantau dengan tujuan bekerja demi mengumpulkan pundi-pundi rupiah. Mereka memilih merantau untuk bekerja di suatu daerah atau kota yang memang dikenal dengan banyak pekerjaan tak peduli seberapa jauh jaraknya. Kebanyakan anak muda dari daerah saya memilih merantau ke kota Batam, Pekanbaru, Jakarta atau Medan. Apapun pekerjaan nya itu akan mereka kerjakan jika halal dan gajinya memang layak.
Tentunya harapan anak yang merantau sama dengan harapan orang tuanya yaitu jangan lupa diri di rantau orang, harus sadar diri cuma pendatang, dan harus bisa beradaptasi serta menyesuaikan diri dengan adat istiadat dan peraturan yang ada di daerah baru yang kita tinggali. Mereka biasanya akan pulang kampung sekali dalam setahun bahkan ada juga yang tidak bisa pulang sama sekali karena tuntutan pekerjaan yaitu pada saat menjelang lebaran. Dengan membawa oleh-oleh seadanya sebagai bukti masih ada sepeser uang yang mereka peroleh dari hasil keringatnya.
3. Merantau karena menuntut ilmu sambil bekerja
Saya pribadi sangat salut dengan tipe orang yang seperti ini, sekolah sambil bekerja dan membiayai hidupnya sendiri. Biasanya tipe ini untuk mereka yang menuntut ilmu di jenjang perguruan tinggi atau istilahnya kuliah. Tentu ada faktor yang menyebabkan seseorang itu harus kuliah sambil kerja dia memiliki tekat kuat untuk menuntut ilmu tapi terkendala biaya sehingga dia harus menggunakan waktu luangnya untuk mencari biaya sendiri. Seorang yang pekerja keras sangat disukai banyak orang di masyarakat yang dia tinggali apalagi dia juga memiliki adab dan sopan santun dalam berkomunikasi.