Mohon tunggu...
Septy Alif
Septy Alif Mohon Tunggu... Lainnya - Septyalf

Just try to write

Selanjutnya

Tutup

Financial Pilihan

Ratusan Hama Tikus Menyerang, Petani di Kecamatan Randublatung Kabupaten Blora Rugi Besar

22 Juni 2020   20:12 Diperbarui: 22 Juni 2020   20:09 139
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Keadaan salah satu sawah di Desa Kediren, Kecamatan Randublatung yang diserang hama tikus dan terancam gagal panen

Blora -- Belum berakhirnya keresahan masyarakat akibat adanya pandemi Covid-19, kini petani di Kecamatan Randublatung Kabupaten Blora dibuat semakin gelisah karena sumber pendapatan utama mereka diserang oleh ratusan hama tikus. 

Serangan tikus kali ini sangat ganas sampai mengakibatkan para petani di Kecamatan Randublatung mengalami kerugian besar. Serangan hama tikus terjadi sejak tanaman baru tumbuh sampai musim panen tiba, hama tikus ini rata-rata menyerang pada malam hari.

"Tikus menyerang tanaman pada malam hari mereka bergerombol, jumlah tikusnya banyak sekali mungkin ratusan. Tikus ini menyerang batang padi dan mengakibatkan daun dan batang padi berwarna merah-merah terus jadi mengering,"  ujar Suwoto (45) salah satu petani di Desa Kediren, Kecamatan Randublatung.

Berbagai upaya untuk membasmi tikus telah dilakukan oleh petani di Kecamatan Randublatung mulai dari cara tradisional sampai memakai obat pembasmi tikus. Jumlah tikus yang sangat banyak ini membuat petani kewalahan, dan meskipun sudah dilakukan pembasmian dengan berbagai cara si tikus masih banyak yang menyerang tanaman.

"Tikus-tikus ini susah dibasmi, saya sudah mengobati tikus dengan cara memberikan umpan tikus dari beras yang dicampuri obat tikus terus ditutup dengan sekam, tapi tikus-tikus ini masih banyak," ucap Suwoto (45).

"Lubang-lubang tikus di sawah juga sudah dirusak bahkan beberapa teman saya sampai memakai setrum untuk membasmi tikus. Banyak cara yang sudah kami lakukan, kami pasrah tikus-tikus ini ganas sekali," ucap Suwoto (45).

Serangan tikus yang ganas ini menyebabkan petani hanya panen sedikit bahkan ada yang tidak panen sama sekali. Akibat dari menurunnya hasil panen yang sangat drastis petani mengalami kerugian besar.

"Saya rugi besar karena tikus yang nyerang tanaman saya, dari tiga petak sawah yang sudah saya tanami padi masak cuma menghasilkan tiga karung saja padahal biasanya bisa panen sampai kurang lebih 50 karung," kata Suwoto (45).

"Parahnya lagi ada teman saya yang tidak panen sama sekali. Saya juga sudah mengeluarkan uang sekitar 2,5 juta tetapi tidak saya dapatkan kembali. Saya merasa kecewa dengan hasil panen kali ini padahal saya sangat mengharapkan panen kali ini hasilnya bisa meningkat, bukannya meningkat malah makin anjlok hasilnya," imbuh Suwoto (45).

Sesuai dengan yang diucapkan Pak Suwoto beliau sudah mengeluarkan uang hingga jutaan untuk biaya olah tanah, biaya tanam dan pemeliharaan tanaman, tetapi karena serangan tikus yang sangat ganas dan berlangsung cepat mengakibatkan petani tidak mendapatkan keuntungan dan mengalami kerugian besar. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun