Mohon tunggu...
septiya
septiya Mohon Tunggu... Administrasi - jarang nulis lebih sering mengkhayal

Penggemar pisang goreng ^^

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Artikel Utama

[Fiksi Click] Nostalgia Stasiun Kebahagiaan

18 Oktober 2016   12:25 Diperbarui: 19 Oktober 2016   00:31 828
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

“Hahaha...hush...itu sandal.” Kung terkekeh melihat gayaku

“Stasiun ini dulu juga sering jadi tempat untuk mengirimkan logistik, makanan atau keperluan perang yang lain untuk pejuang kita.”

“Oya Kung? Wah berarti stasiun ini sudah dibangun lama banget ya?”

Kung mengangguk. “Jauh sebelum Kung lahir malah.”

Aku beranjak ke sebuah ruangan. Mencoba mengajak Kung bernostalgia dengan tempat kerjanya dulu.

“Ini dulu tempat apa?”


“Ini dulu ruang tunggu. Nah penumpang yang mau naik dul menunggu di sini. Bawaan mereka banyak kalau mau naik kereta.”

Kung beranjak ke ruangan lain “Kalau ini tempat jual tiket.” Ruangan kecil yang berada di sisi ruang tunggu.

“Kalau tempat Kung kerja di sebelah mana?” Kung berjalan lagi menunjukkan sebuah ruangan yang berada di ujung bangunan tua ini. Meskipun masih ada pintu dan jendelanya, namun keduanya sudah rusak. Langit-langitnya pun sudah rusak parah dan membuatku mengurungkan niat untuk memasukinya karena takut sesuatu menimpaku. Stasiun ini sudah lama tidak beroperasi, resminya sejak tahun 2007. Tidak ada renovasi atau pemugaran untuk stasiun ini dari pihak PT KAI. Hal ini tentu membuat kerusakan-kerusakan semakin parah.

Melihat Kung yang sudah terengah-engah napasnya, aku mengajak Kung duduk lagi. Menyodorkan sebotol air putih yang aku bawa tadi.

“Sudah puas bernostalgia kan Kung? Habis ini pulang ya?”

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun