Mohon tunggu...
Septi Dwi Kristiyanti
Septi Dwi Kristiyanti Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa Universitas Airlangga

Saya merupakan seseorang yang memiliki kepribadian "ingin mengetahui hal baru"

Selanjutnya

Tutup

Foodie

Modifikasi Makanan Lokal sebagai Tonggak Industri Kreatif?!

10 Mei 2023   23:26 Diperbarui: 10 Mei 2023   23:30 1300
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
gethuk keju (fimela.com)

Ekonomi kreatif secara konsep pertama kali diperkenalkan oleh John Howkins pada tahun 2001 dalam bukunya Creative Economy, How People Make Money from Ideas. Ekonomi kreatif didefinisikan sebagai kegiatan ekonomi yang menjadikan kreativitas, warisan budaya dan lingkungan sebagai tumpuan masa depan. Proses penciptaan nilai tambah berdasarkan kreativitas, budaya, dan lingkungan inilah yang memberikan nilai tambah pada suatu perekonomian. Intinya adalah produktivitas yang bersumber kepada orang-orang kreatif untuk mengandalkan ketrampilan yang dimilikinya

Industri kreatif adalah proses penciptaan, kreativitas, dan ide duri seseorang atau sekelompok orang yang dapat menghasilkan sebuah karya, tanpa mengeksploitasi sumber daya alam, serta dapat dijadikan produk ekonomi yang menghasilkan. Kreatifitas yang dihasilkan harus dapat membuka lapangan pekerjaan yang dibutuhkan. Oleh sebab itu, industri ini harus dikembangkan, sebagai salah satu penopang perekonomian Indonesia. Mengingat semakin menipisnya sumber daya alam.

Industri kreatif telah menunjukkan pertumbuhan yang resilient dalam perdagangan internasional, termasuk perdagangan barang dan jasa yang kreatif dan inovatif, serta kontribusinya terhadap ekonomi global. Kontribusi ekonomi kreatif yang cukup signifikan terhadap PDB Global terus berpotensi tumbuh. menjadikannya sektor ekonomi yang tangguh dengan diperkuat oleh lonjakan digitalisasi dan jasa.

Pengodifikasian makanan lokal oleh para pengusaha muda membuat terbukanya lapangan kerja baru sehingga dapat mengatasi pertumbuhan angka pengangguran, kompetisi aktivitas dunia industri kreatif lebih sehat dan meningkatnya inovasi bagi pelaku industri kreatif di berbagai sektor. Hal tersebut dikarenakan pengodifikasian makanan lokal yang cukup beragam dan luas, menyerap tenaga kerja yang cenderung lebih banyak. Apalagi jika SDM di Indonesia dibekali dengan kemampuan khusus seperti kemampuan pengoprasian teknologi yang modern. Permintaan tenaga kerja berbakat pasti selalu tinggi dalam industri ini. Sehingga dalam hal ini mampu mengatasi tingkat angka pengangguran.

Kreativitas dan inovasi merupakan dua hal yang selalu dilakukan para pelaku industri kreatif dalam mengembangkan industrinya. Kemajuan industri yang disebabkan oleh banyak pengusaha muda yang kreatif dalam mengodifikasikan makanan lokal secara tidak langsung juga berkontribusi pada proses meningkatnya kondisi keuangan negara khususnya pada pertumbuhan dan pembangunan berkelanjutan. Jadi, jika pemerintah berkomitmen untuk mengembangkan industri kreatif, maka secara tidak langsung pemerintah juga memajukan perekonomian bangsa. Kompetisi yang terjalin pada aktivitas dunia industri kreatif diyakini akan lebih sehat karena keberagaman inovasi yang dilakukan oleh pelaku industri muda sehingga dapat mendukung peningkatan ataupun pencapaian perdamaian dalam dunia perekonomian.

Makanan daerah identik dengan ciri khas bahan baku pembuatan yang khas dari daerah masing-masing. Selain itu terkadang rasa makanan tradisional cukup sederhana. Mengingat dahulu belum ada bumbu dapur yang selengkap saat ini. Namun saat ini telah banyak bermunculan kreasi makanan daerah yang dimodifikasi menjadi makanan kekinian.

Melansir dari Buku Prakarya dan Kewirausahaan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, makanan daerah yang dimodifikasi bertujuan untuk memberikan varian bentuk dari suatu resep masakan. Selain itu, memperpanjang usia makanan, hingga penambahan varian rasa agar lebih kekinian dan menyesuaikan selera masyarakat.

Modifikasi makanan lokal dapat merujuk pada proses mengubah bahan-bahan makanan tradisional menjadi makanan yang lebih inovatif dan menarik bagi konsumen. Modifikasi makanan lokal dapat dilakukan melalui berbagai cara, seperti memodifikasi rasa, bentuk, tekstur, atau bahkan cara penyajian makanan tersebut.

Namun, penting untuk mempertimbangkan aspek kesehatan dalam modifikasi makanan lokal. Modifikasi makanan lokal yang tidak seimbang dapat mengurangi nilai gizi dan kesehatan makanan, sehingga perlu diperhatikan cara pengolahannya.

Dalam modifikasi makanan lokal, kita juga harus memperhatikan aspek kultural dan ekonomi. Hal ini berarti bahwa kita harus tetap menghargai dan mempertahankan aspek khas makanan tradisional, seperti cara penyajian, bahan-bahan yang digunakan, dan nilai-nilai budaya yang terkait dengan makanan tersebut. Modifikasi makanan lokal juga harus dapat memberikan manfaat ekonomi bagi masyarakat lokal, seperti peningkatan pendapatan petani atau produsen makanan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Foodie Selengkapnya
Lihat Foodie Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun