Menjelang Hari Raya Idulfitri 1446 H, suasana penuh semangat dan kebahagiaan mulai menyelimuti setiap sudut Kota Malang. Tak hanya gema takbir yang menggema dari setiap masjid, masyarakat juga antusias dalam mempersiapkan berbagai kegiatan khas persiapan lebaran yang selalu dinanti-nanti. Dua kegiatan yang paling mencolok di Kota Malang adalah pawai kembang api serta masak-masak-masak Bersama keluarga.
Pawai Kembang Api: Tradisi Penuh Warna di Langit Kota Malang
Sejak sore hari, pemuda mulai sibuk mempersiapkan bendera warna-warni, lampu hias, serta banner "Selamat Idulfitri". Pawai kembang api ini akan digelar tepat setelah sholat isya' dan akan berlangsung cukup panjang. Kegiatan ini menjadi agenda tahunan yang ditunggu-tungguu setiap warga, baik anak-anak hingga orang dewasa.
Pawai dimulai dengan dihidupkannya kembang api yang menerangi langit. Para warga berjalan Bersama menyusuri jalan-jalan di sekitar sembari melantunkan takbir. Di sepanjang rute, warga lain menonton dari pinggir jalan sembari saling menyapa. Dentuman kembang api dan gema takbir di sepanjang rute berhasil memancing sorak-sorai penonton.
Untuk senantiasa menjaga ketertiban, beberapa pemuda bertugas mengatur jalannya pawai dan memastikan masyarat yang turut ikut dalam pawai merasa aman dan Nyman.
Masak-Masak Menjelang Lebaran: Antara Aroma, Tradisi, dan Cinta Keluarga
Sementara langit dihiasi cahaya, dapur di rumah-rumah warga tidak kalah sibuk. Tradisi masak besar menjelang lebaran masih sangat kuat, khususnya di kalangan keluarga besar yang merayakan lebaran Bersama.
Menu andalan seperti ketupat opor ayam, rendang, rendang, dan lontong menjadi sebuah hidangan wajib. Tak jarang banyak keluarga yang memilih mulai memasak sejak malam takhiran agar makanan dapat disajikan setelah sholat Id