Mohon tunggu...
Septian Bayu Kristanto
Septian Bayu Kristanto Mohon Tunggu... Dosen - Educator

Saya bukan ahli, hanya ingin berbagi. Bukan pula ilmuwan, hanya seorang relawan.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Sampai Gadget Memisahkan Kita?

27 Mei 2019   23:20 Diperbarui: 27 Mei 2019   23:25 151
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Menghadapi masalah terkait kesetaraan, LGBT, dan perubahan pola relasi karena efek gadget dan medsos, keluarga menjadi salah satu ruang utama dan pertama yang bisa digunakan. Pasutri di dalam pernikahan perlu memberikan teladan kepada anak-anak melalui 4 pilar penopang berikut:

  • Kejujuran. Jujur dalam segala hal adalah pilar utama di dalam pernikahan. Mulai dari hal kecil dan sederhana, jika dibiasakan jujur, maka tidak akan ada ruang tersembunyi diantara pasangan. Anak bisa melihat dan mencontoh teladan tersebut, dan bersama-sama bisa memperkokoh rumah tangga.
  • Perhatian. Laki-laki dan perempuan diciptakan memang berbeda dan memiliki bahasa kasih yang berbeda juga. Maka yang pertama, belajar cintailah pasangan anda dengan caranya. Tidak selamanya cara kita mencintai seseorang akan diterima dan dipahami dengan baik oleh orang lain. Maka cara membuat pasangan kita tahu kita memperhatikannya adalah mencintainya dengan caranya. Oleh karena itu, pasangan perlu saling bicara dan mencari tahu bahasa kasih dari pasangan kita. Tidak akan mudah untuk dilakukan, tapi dari sinilah pasutri harus memulai.
  • Perlindungan atau proteksi. Di dalam pernikahan, istri akan merasa aman jika ada suami yang selalu siaga melindungi dan memproteksi keluarganya dari berbagai macam ancaman. Termasuk dengan ancaman masalah-masalah yang kita bahas diatas. Suami yang mampu mengayomi istri dan anaknya akan menjadi teladan yang baik bagi anak-anak. Lebih khusus lagi, bagaimana suami bertindak bijak jika salah satu anggota keluarganya sedang berada dalam masalah-masalah rumah tangga diatas. Ketenangan dan kebijaksaan akan menuntun rumah tangga tersebut menemukan solusi terbaik. Maka dari itu, suami, mintalah Tuhan menjaga dan menopang hidup rumah tangga, terkhusus melalui peran utama suami.
  • Waktu bersama (quality time). Pilar ini banyak diketahui orang, banyak dipahami, tetapi belum sepenuhnya dilakukan. Quality time adalah waktu dimana rumah tangga bisa berinteraksi dengan penuh, tidak terbagi perhatiannya, dan tanpa interupsi. Dan itu bisa diwujudkan bersama-sama dengan memberikan waktu untuk menghindarkan diri sejenak dari gadget dan medsos, bersama-sama dan disepakati, dan mendiskusikan apa saja yang dihadapi oleh suami, istri, maupun anak. Sehingga komunikasi bisa terjalin dengan baik di dalam rumah tangga, secara utuh.

Semua pilar penopang pernikahan diatas didasari dari Firman Tuhan di 1 Petrus 4: 8 yang berbunyi "tetapi yang terutama: kasihilah sungguh-sungguh seorang akan yang lain, sebab kasih menutupi banyak sekali dosa". Maka dari itu berikanlah kasih kita, waktu-perlindungan-perhatian-kejujuran kita, kepada yang paling kita kasihi, keluarga kita. Dengan kasih, maka permasalahan rumah tangga akan lebih mudah dihadapi.

Penutup

Dalam menghadapi perubahan zaman yang begitu cepat, perkembangan teknologi yang juga sangat cepat, kita perlu meresponi dan bertindak berdasarkan tuntunan Tuhan. Di dalam Lukas 12: 56-57, Tuhan mengingatkan kita untuk sadar akan perubahan di sekeliling kita, dan mengambil keputusan yang benar terhadap perubahan tersebut. 

Masuknya teknologi, melalui peran gadget dan medsos, mampu merubah pola relasi pernikahan ke dalam 4 bentuk: (1) kesenangan pribadi yang menyita waktu; (2) menciptakan ruang privat dan tersembunyi; (3) memberikan ruang baru yang bebas tanpa batas; dan (4) memberikan aktivitas baru yang berisiko tinggi. Untuk menghadapi tantangan tersebut, Tuhan menganjurkan kita untuk memberikan kasih (1 Petrus 4: 8). Dimana kita harus menopang hidup pernikahan dan rumah tangga kita dengan kejujuran, perhatian, perlindungan, dan quality time. 

Dengan memberikan teladan yang konsisten, maka setiap permasalahan rumah tangga bisa dihadapi dan disikapi dengan bijak. Sebagai tambahan, bagi keluarga yang masih bergumul dengan masalah pemakaian teknologi yang cenderung memisahkan relasi, terdapat 5 langkah untuk membantu di dalam pergumulan tersebut. 

Langkah tersebut adalah ABCDE. Dimana kita perlu Awasi pemakaiannya, Batasi jam penggunaannya, Cari alternatif kegiatan pengganti, Diskusi antar elemen keluarga, dan Evaluasi pola relasi di dalam keluarga.

Semoga bisa menjadi berkat!

*Disarikan dari:

Seminar Seni Merawat Relasi Pasutri di Era Digital

GKI-GS

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun