Mohon tunggu...
Septian Ananggadipa
Septian Ananggadipa Mohon Tunggu... Auditor - So let man observed from what he created

Pejalan kaki (septianangga7@gmail.com)

Selanjutnya

Tutup

Money Artikel Utama

Mengulik Central Bank Digital Currency, Era Baru Dunia Keuangan?

8 Desember 2022   11:41 Diperbarui: 27 Desember 2022   00:08 1139
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber ilustrasi: shutterstock_1736324390- via currency.com

Salah satu yang paling disorot oleh publik adalah uji coba dari digital yuan yang dikembangkan oleh People's Bank of China (PBOC), dan digital rupee yang dikembangkan The Reserve Bank of India (RBI).

China dan India adalah negara dengan kekuatan ekonomi penting di dunia, serta memiliki populasi manusia yang sangat besar. Jelas uji coba CBDC di China dan India menjadi pusat perhatian dari seluruh dunia.

Konsep CBDC memang cukup membingungkan bagi orang awam, apalagi benda ini masih banyak yang bersifat konseptual dan uji coba, sehingga perubahan memang terus terjadi.

Secara prinsip, jelas CBDC berbeda dengan cryptocurrency, CBDC diterbitkan oleh bank sentral dan berlaku sebagai alat pembayaran. Sedangkan cryptocurrency diterbitkan oleh tim developer dan tidak bisa digunakan sebagai alat pembayaran. Meskipun begitu, CBDC tampaknya akan mencoba mengadopsi teknologi blockchain yang memiliki keunggulan dalam proses transaksi dan validasi yang lebih cepat, namun dengan beberapa modifikasi karena mata uang resmi harus tetap dikelola oleh negara. 

Jika kita melihat tahap uji coba digital yuan sebagai contoh, secara sederhana digital yuan atau e-Chinese Yuan (e-CNY) didesain sebagai versi digital dari uang fisik yang berupa kertas.

Lho bukannya sudah ada seperti e-banking, e-money, atau e-wallet?

Secara bentuk mungkin hampir serupa, namun ini adalah hal yang berbeda, karena produk e-banking, e-money, dan e-wallet diterbitkan oleh bank komersial atau perusahaan payment gateway, seperti GoPay atau OVO. Seluruh infrastruktur, data-data saldo serta catatan transaksi dikelola oleh bank atau perusahaan penerbit.

Sedangkan CBDC diterbitkan oleh bank sentral, akan ada keterlibatan bank sentral pada jaringan infrastruktur dan pengelolaan data transaksi atas uang digital tersebut.

Contohnya di China, ada aplikasi khusus di ponsel untuk e-CNY yang bisa digunakan untuk melakukan pembayaran berbasis QR code. Aplikasi ini dikelola langsung oleh bank sentral atau PBOC, sehingga data keuangan dan catatan transaksi dikelola oleh bank sentral, bukan di bank komersial atau payment gateway.

Nah, bukannya juga sudah ada juga ya metode transaksi berbasis QR code? Apa bedanya dengan CBDC?

Secara teknis transaksi hampir sama, kita sebagai pengguna tinggal scan QR, masukkan password atau fingerprint, dan voila transaksi selesai. Tentu saldonya harus cukup ya, hehe.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun