Mohon tunggu...
septiana dewi rahmadani
septiana dewi rahmadani Mohon Tunggu... Mahasiswa

Membaca

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Pembentukan Karakter Anak Melalui Pendidikan Emosi di Sekolah Dasar

4 Oktober 2025   20:18 Diperbarui: 4 Oktober 2025   20:16 7
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pendidikan emosi di sekolah dasar (SD) sebenarnya lebih penting dari yang banyak orang kira. Saat ini, kita sering fokus pada pencapaian akademik, seperti nilai ujian atau kemampuan matematika, tapi ternyata pendidikan emosi itu nggak kalah pentingnya! Selain mendidik anak tentang pelajaran, kita juga harus membantu mereka memahami perasaan mereka sendiri dan orang lain. Dengan cara ini, mereka nggak hanya pintar di buku pelajaran, tetapi juga cerdas secara emosional. Keren, kan? Pendidikan emosi membantu anak-anak untuk tumbuh jadi pribadi yang seimbang, baik secara intelektual maupun emosional.

Jadi, apa sih yang dimaksud dengan pendidikan emosi itu? Secara gampangnya, pendidikan emosi adalah cara untuk mengajarkan anak supaya mereka bisa mengenali, mengungkapkan, dan mengelola perasaan mereka dengan baik. Misalnya, ketika mereka marah atau sedih, mereka bisa tahu cara yang tepat untuk mengungkapkannya. Nggak cuma meluapkan emosi dengan cara yang kurang tepat, seperti berteriak atau melempar barang, tapi mereka belajar cara menenangkan diri dan mencari solusi dengan cara yang lebih dewasa. Gampangnya, ini membantu anak-anak untuk jadi lebih bijak dalam mengelola perasaan mereka sendiri.

Di sekolah dasar, pendidikan emosi bisa diterapkan lewat kegiatan-kegiatan yang simpel tapi penuh makna. Misalnya, anak-anak diberi kesempatan untuk berbagi cerita atau perasaan mereka, baik di depan kelas atau dalam kelompok kecil. Dengan begini, mereka mulai terbiasa mengungkapkan perasaan mereka tanpa rasa takut dihakimi. Selain itu, kegiatan ini juga membantu mereka untuk lebih empati terhadap orang lain dan belajar mendengarkan dengan baik. Tentu saja, semua ini sangat mendukung perkembangan karakter anak dalam membangun hubungan yang lebih positif dengan teman-teman sekelas.

Selain itu, pendidikan emosi juga melibatkan pembiasaan nilai-nilai seperti sabar, toleransi, dan menghargai perbedaan. Misalnya, ketika ada konflik antara teman, anak-anak yang sudah dilatih dengan pendidikan emosi cenderung bisa menyelesaikan masalah tanpa harus marah atau saling menyalahkan. Mereka lebih bisa berpikir jernih dan mencari solusi bersama. Ini tentu sangat penting, karena keahlian ini akan membantu mereka dalam menghadapi tantangan hidup di masa depan, baik di lingkungan sekolah maupun di luar sekolah.

Nah, dengan mengintegrasikan pendidikan emosi dalam kegiatan sehari-hari di sekolah dasar, kita nggak cuma mencetak anak yang cerdas secara akademik, tapi juga anak yang punya ketahanan mental dan emosional yang kuat. Anak-anak yang bisa mengelola perasaan mereka dengan baik lebih mudah menghadapi stres, percaya diri, dan bisa membangun hubungan yang sehat dengan orang lain. Dengan begitu, mereka akan tumbuh menjadi individu yang nggak cuma pintar, tapi juga punya karakter yang baik dan siap menghadapi dunia yang penuh tantangan. Jadi, yuk mulai dari sekarang, kita ajarkan anak-anak untuk mengenal dan mengelola emosi mereka dengan cara yang positif!

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun