Ada dua tipe orang saat berbuka puasa: yang makannya kalap seperti lomba cepat-cepatan, dan tipe yang menikmati setiap suapan dengan santai. Kalau kamu termasuk tipe yang pertama, hati-hati---bisa jadi itu malah bikin puasamu terasa lebih berat loh esok harinya. Sebaliknya, makan perlahan atau slow eating bisa membantu tubuh lebih mudah beradaptasi, sehingga puasa terasa lebih nyaman.
Inilah konsep "Fast Fasting"---bukan puasa yang lebih singkat, tapi lebih ringan dan berkualitas.
Kenapa Slow Eating Bisa Bikin Puasa Lebih Nyaman?
Saat berbuka, ada dorongan alami untuk segera memenuhi perut yang kosong. Rasanya ingin langsung menyantap semua makanan yang ada di atas meja. Gorengan? Gas! Kolak? Hajar! Nasi + lauk + tambahan mi instan? Hopp...masuk semua!
Tapi tahukah kamu? Butuh sekitar 20 menit bagi otak untuk menerima sinyal kenyang dari perut. Kalau makan terlalu cepat, kita cenderung makan lebih banyak sebelum menyadari bahwa sebenarnya sudah cukup. Ini bisa membuat perut 'kaget' dan menyebabkan rasa begah, kantuk, bahkan gangguan pencernaan yang bikin puasa keesokan harinya terasa lebih berat.
Sebaliknya, makan dengan perlahan memberikan tubuh kesempatan untuk mencerna dengan lebih baik, menghindari lonjakan gula darah yang drastis, dan membantu energi bertahan lebih lama saat puasa.
Tips Slow Eating agar Puasa Makin Nyaman
1. Awali dengan Teknik Pernapasan Sebelum Makan
Sebelum menyantap hidangan berbuka, coba tarik napas dalam selama beberapa detik, tahan sejenak, lalu hembuskan perlahan. Teknik ini membantu menenangkan sistem saraf dan mengurangi kecenderungan makan terburu-buru. Dengan tubuh yang lebih rileks, kamu bisa lebih sadar akan makanan yang masuk dan menikmatinya dengan baik.
2. Gunakan Aturan "20-30-40"