Mohon tunggu...
Senny Pellokila
Senny Pellokila Mohon Tunggu... Guru - Kebun binatang safari

Perubahan yang lebih baik

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Kemurahan Tuhan di Balik Kejahatan

7 Agustus 2022   19:39 Diperbarui: 7 Agustus 2022   19:41 516
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Tetapi kalau kita melihat lebih lanjut juga ada tanda-tanda bahwa Tuhan berkenan agar Ester menjadi ratu ? Ay 9 maka gadis itu sangat baik pada pemandangannya (Hegai yang mengawasi) dan menimbulkan kasih sayangnya.

Juga Ay 17 Dan Ester dikasihi oleh baginda lebih dari pada semua perempuan lain. Bukankah hal ini menunjukan bahwa Tuhan setuju akan dosa yang dilakukan oleh Ester dan Mordhekai ? Karena kalau Tuhan tidak setuju Esther kan tidak jadi ratu.

Sama seperti jaman dulu ada seseorang mengatakan saya jadi PNS selain berdoa  juga menyogok orang, tetapi dia katakan kalau Tuhan tidak setuju saya tidak akan lulus. Jadi saya lulus karena Tuhan setuju.

Disinilah letak kebodohan manusia. Memang Esther dan Mordhekai hidup dalam ketidaktaatan tetapi ingat ketidaktaatan manusia tidak bisa membatalkan rencana Allah (Tuhan berkenan pada rencananya tetapi bukan berkenan pada kejahatan manusia).

Tuhan berkehendak Esther menjadi ratu, tetapi Tuhan tidak berkenan pada perbuatan dia dan Mordhekai. Dengan kata lain kalau mereka tidak melakukan hal-hal jahat seperti itupun Esther akan menjadi ratu karena itu adalah rencana Tuhan, dan rencana Tuhan tidak bisa dibatalkan oleh ketidaktaan mereka.

Sama sepert kasus  Yakub menipu Ishak untuk mendatangkan berkat. Karena memang Tuhan sudah punya rencana sebelum mereka lahir. Tuhan katakan kepada Ribka :  Anak yang tua akan menjadi hamba anak yang muda seperti ada tertulis Aku mengasihi Yakub tetapi membenci Esau. 

Jadi walaupun Yakub tidak menipu Ishak bahwa dirinya Esau,  Tuhan tetap akan memberkati dia. Karena Tuhan sudah mengatakan bahwa Dia mengasihi Yakub. Tapi yang terjadi Yakub akhirnya menipu Ishak tetapi ingat ketidaktaatan Yakub tidak bisa membatalkan rencana Tuhan tersebut, Tuhan tetap mengasihi dirinya.

Tetapi itu bukan menjadi dasar untuk kita terus hidup dalam kejahatan. Yang menjadi dasar adalah Firman Tuhan. Firman Tuhan jelas katakan, bahwa Tuhan akan menghukum orang jahat dan memberkati orang benar. Kalaupun ada kemurahan-kemurahan seperti kasus Esther  dan Yakub maka itu adalah rencana Allah yang tersembunyi yang tidak bisa dijadikan patokan bagi kita.

Sama juga dengan diri kita, kita tidak pernah sempurna untuk hidup kudus, tetapi kemurahan Tuhan selalu dinyatakan kepada kita.

Misalnya kita korupsi tetapi Tuhan juga tidak membiarkan kita tertangkap bahkan masuk penjara seperti orang yang lain. Bahkan kita bisa tetap menikmati berkat Tuhan. Banyak orangkan seperti itu.

Atau misalnya kita tidak memberikan perpuluhanpun tetapi hidup kita tetap diberkati oleh Tuhankan ? Tetapi ingat kalaupun Tuhan masih bermurah hati kepada kita, bukan untuk  kita bermain di dalam dosa, tetapi kemurahan diberikan untuk kita berbalik, tetapi kalau kita tidak mau berbalik maka Tuhan akan menghukum kita. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun