Mohon tunggu...
Senny Pellokila
Senny Pellokila Mohon Tunggu... Guru - Kebun binatang safari

Perubahan yang lebih baik

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Kepahitan Seorang Wanita, Berbahaya

24 Maret 2022   22:12 Diperbarui: 24 Maret 2022   22:14 906
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Seandainya, kita korupsi. Orang lain tidak tahu tetapi ada seorang teman tahu dan ia menegur kita apakah kita menjauh darinya ? Merasa dia penghalang dalam hidup kita, ataukah kita mau menganggap teguran itu sebagai bentuk pertolongan Tuhan untuk membuat kita tidak menikmati kejahatan.

Tuhan itu mau menegur kita, Dia sangat mencintai kita, Dia bisa memakai banyak cara untuk menolong kita agar kita tidak menikmati kejahatan yang ada.

Saya ingat ada sepasang suami istri yang mencintai Tuhan. Tapi suatu waktu suaminya marah, dia berkata keras kepada istrinya, ia menunjuk-nunjuk istrinya karena memang menurut dia istrnya yang salah, lalu dia pergi ke kamarnya dan dia tidur sedangkan istrinya tetap nangis.

Tetapi ia katakan pada waktu ia tidur, ia teringat akan Firman Tuhan untuk berinisiatif menyelesaikannya, tetapi ia tidak mau, karena menurut dia bukan dia yang bersalah, tetapi Firman Tuhan begitu keras menegur dia dan akhirnya dia menyadari bahwa dia tidak seratus persen benar. Apalagi ia telah berkata keras dan menunjuk-nunjuk istrinya, maka itu juga sudah salah.

Akhirnya  dia turun dari tempat tidurnya, dan  pergi ke istrinya dan masih mendepati istrinya menangis, lalu dia katakan kepada istrinya mam aku minta maaf, aku sudah berkata-kata keras kepadamu, aku minta maaf.  Dan setelah dia mengucapkan itu rasa plong, rasanya ada damai sejahtera karena mau menyelesaikan hal tersebut.

Tuhan menegur suami ini lewat Firman, tetapi terkadang menegur kita lewat orang lain. Persoalannya apakah kita mau melihat bahwa teguran itu datang dari Tuhan untuk menolong kita ataukah tidak ?


Herodias tidak pernah melihat bahwa teguran itu sebagai bentuk untuk menolong akan dirinya, maka  ia semakin terus hidup dalam kejahatan. Terus menyimpan dendam dan klimaksnya membunuh John pembaptis. Waduh sayang sekali.

Kepahitan itu terus di simpan, tidak bisa membuang kepahitan karena tidak takut Tuhan, tidak bisa membuang kepahitan karena tidak melihat teguran itu datang dari Tuhan. Saya pikir kepahitan itu bisa ada dalam diri kita, tetapi kita bisa menyelesaikannya karena takut akan Tuhan.

Sebagai anak-anak Tuhan bisa sewaktu-waktu ada rasa dendam kepada orang lain tetapi kita bisa menyelesaikannya, kita bisa mendoakan orang yang kita benci itu terus-menerus, tidak mudah hilang tetapi kalau Tuhan yang bekerja Dia bisa melembutkan hati kita.

Ada seseorang pada waktu di panggil Tuhan untuk melayani suku tertentu dia tidak mau, karena dia melihat bahwa kakanya di bunuh oleh suku tersebut. Bahkan ia punya keinginan yang besar untuk membalsa kejahatan terhadap orang-orang tersebut apalagi ia bisa beladiri.

Tetapi dia tidak bisa melawan panggilan Tuhan yang begitu jelas dalam hidupnya, akhirnya ia terus berdoa untuk menyebut nama suku tersebut dan orang-orang yang membunuh kakaknya, dia rasa sangat sulit sekali, tetapi kalau dia tidak berdoa  tidak ada damai sejahtera.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun