Pahlawan yang terlupakan
Pada suatu hari, ivo yang sedang menonton TV sambil makan cemilan yang dibeli papanya dari jakarta. Ia menonton kartun kesukaannya. Walaupun sudah umur 15 tahun, ia masih suka menonton kartun, seperti spangebob dan lainnya. Saat kartun tersebut iklan dan iklan tersebut berlangsung sangat lama, ia mengganti siaran tv tersebut.
Ia melihat siaran di RCTI ada acara gossip seputar selebriti. "issss!" ivo mengendus kesal. Ia memang tidak menyukai gossip. Tetapi, saat dia menukar siaran tersebut ke siaran Trans7, ia melihat berita seputar pahlawan-pahlawan bangsa yang telah dilupakan dan ditinggalkan.
"Sekarang, banyak pahlawan-pahlawan bangsa yang ditinggalkan bahkan dilupakan begitu saja. Padahal, mereka telah berjuang keras memerdekakan Indonesia, agar menjadi Negara yang merdeka. Tapi apa? Sekarang mereka ditinggalkan, dilupakan dan tak diperhatikan oleh Negara ini, dan bahkan tidak ada yang menanamkan nilai-nilai pahlawan dalam diri mereka" Ujar penyiar acara tersebut.
"pa, kasihan ya para pahlawan kita. Dimana mereka rela berkorban, bertumpah darah sekalipun bahkan mereka meninggalkan keluarga mereka, demi memperjuangkan dan mengharumkan nama Bangsa kita, tetapi tidak ada yang mengingat jasa mereka"ucap ivo
"maka dari itu, nanti kalau kamu sudah dewasa kamu harus bisa menjadi contoh yang baik dan bisa menanamkan nilai-nilai pahlawan dalam dirimu" ujar sang papa
"ivo janji akan menjadi pemuda yang berjuang mengharumkan nama bangsa dan melanjutkan jasa-jasa pahlawan" ucap ivo sambil mengunyah cemilannya
"Ada apa nih?" Tanya Mama yang tiba-tiba datang.
"Ini nih, Ma. Banyak pahlawan yang ditinggalkan dan dilupakan, Kasihan mereka."
"Dari dulu memang sudah seperti itu. Tapi kamunya saja baru sadar dan tidak mau melihat betapa sedihnya mereka. Selalu saja nonton kartun! Jadi sekarang Kamu mau membantu mereka?" Tanya Mama sambil tersenyumn bijaksana.
"ia ma, ivo akan membantu mereka dengan melanjutkan perjuangan mereka untuk mempertahankan  bangsa ini" ucap ivo
"kalau begitu, mama dan papa akan bangga dengan mu" ucap mama sambil mencium pipi ivo