Setelah ruang lingkup ditetapkan, langkah selanjutnya adalah pengumpulan data. Ini melibatkan pengumpulan informasi mengenai konsumsi energi, penggunaan bahan bakar, proses produksi, transportasi, dan aspek operasional lainnya yang menghasilkan emisi GRK. Data yang akurat dan terperinci sangat penting untuk menghasilkan perhitungan jejak karbon yang valid. Perusahaan dapat menggunakan berbagai metode pengumpulan data, termasuk catatan internal, faktur, dan pengukuran langsung.
Setelah data terkumpul, langkah berikutnya adalah perhitungan emisi. Ini melibatkan penggunaan faktor emisi yang sesuai untuk mengkonversi data aktivitas menjadi perkiraan emisi GRK. Faktor emisi bervariasi tergantung pada jenis bahan bakar, sumber listrik, dan proses industri. Perusahaan perlu memastikan bahwa mereka menggunakan faktor emisi yang relevan dan terbaru.
Langkah terakhir dalam implementasi carbon tracking adalah pelaporan dan analisis. Perusahaan perlu menyusun laporan jejak karbon yang jelas dan komprehensif, yang mencakup metodologi yang digunakan, hasil perhitungan, dan interpretasi data. Laporan ini kemudian dapat digunakan untuk menetapkan target pengurangan emisi, mengukur kemajuan, dan berkomunikasi dengan para stakeholder. Analisis data jejak karbon juga membantu perusahaan mengidentifikasi area-area prioritas untuk tindakan pengurangan emisi.
5. Peran Teknologi dalam Mempermudah Carbon Tracking
Teknologi memainkan peran yang semakin penting dalam mempermudah dan meningkatkan efisiensi carbon tracking. Berbagai perangkat lunak dan platform digital kini tersedia untuk membantu perusahaan dalam mengumpulkan, mengelola, dan menganalisis data emisi karbon mereka. Solusi teknologi ini seringkali menawarkan fitur-fitur otomatisasi, visualisasi data, dan pelaporan yang terintegrasi.
Penggunaan sensor dan perangkat IoT (Internet of Things) juga dapat mempermudah pengumpulan data emisi secara real-time. Misalnya, sensor energi dapat memantau konsumsi listrik secara akurat, sementara perangkat pelacak dapat merekam emisi dari armada transportasi perusahaan. Data yang dikumpulkan secara otomatis ini dapat diintegrasikan ke dalam platform carbon tracking untuk analisis yang lebih mendalam.
Selain itu, teknologi cloud computing memungkinkan perusahaan untuk menyimpan dan mengakses data jejak karbon mereka secara aman dan efisien. Platform berbasis cloud juga memfasilitasi kolaborasi antar departemen dan memungkinkan perusahaan untuk berbagi data dengan para stakeholder secara transparan. Dengan memanfaatkan teknologi yang tepat, perusahaan dapat membuat proses carbon tracking menjadi lebih akurat, efisien, dan terukur.
Kesimpulan
Carbon tracking bukan lagi sekadar tren, melainkan kebutuhan mendasar bagi perusahaan yang ingin beroperasi secara bertanggung jawab dan berkelanjutan di era perubahan iklim ini. Dengan memahami definisi, fungsi, dan manfaatnya, perusahaan dapat mengambil langkah-langkah proaktif untuk mengukur dan mengurangi jejak karbon mereka. Implementasi carbon tracking yang efektif, didukung oleh teknologi yang tepat, akan membantu perusahaan meningkatkan efisiensi, daya saing, pengelolaan risiko, inovasi, dan akuntabilitas.Â
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI