Mohon tunggu...
Senada Siallagan
Senada Siallagan Mohon Tunggu... Penulis - Berpikir Out of The Box
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Telinga dan Lidah Seorang Murid

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Artikel Utama

Cerpen: Gagak yang Usil

22 Maret 2021   09:12 Diperbarui: 26 Maret 2021   22:15 793
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi sepasang burung gagak. (sumber: pixabay.com/TheOtherKev)

"Nah, begitu jika mau menghargai teman."

Gagak tidak menjawab. Tetapi sambil merapikan bulu-bulunya, kembali bersenandung. Walau tidak sekeras sebelumnya, suaranya tetap mengganggu dumung. Dumung pun tidak bisa menahan kesalnya.

"Apakah mulutmu tidak bisa diam?!" bentak dumung.

Gagak hanya melirik sinis. Tetapi tetap bernyanyi seperti tadi. Dunung semakin marah.

"Cukup! Memangnya hanya kamu yang memiliki bulu indah?"

"Sekarang aku balik bertanya. Apa bajumu sebaik bajuku?"

Dumung tidak segera menjawab. Dilihatnya kembali warna bajunya yang hitam gelap. Sementara gagak tertawa terbahak-bahak.

"Ha ha haaa.... Lucu sekali. Walau kau pandangi terus, bajumu yang hitam jelek itu tak akan menjadi putih," ejek gagak. Karena merasa dihina, dumung marah. Dan menyerang gagak dengan ganas. Rupanya gagak tidak takut dengan dumung. Sergapan dumung dilayaninya dengan santai saja. Sambil melompat dari dahan ke dahan, dumung terus memburu lawannya. Tetapi gagak jauh lebih gesit. Sebab sekali kepak, terbangnya gagak jauh lebih cepat daripada lompatan dumung. Dumung pun kecapaian.

"Kenapa berhenti? Aku di sini!" ejek gagak.

"Suatu saat aku akan mengalahkanmu. Nanti aku adukan kamu pada kakek. Kau pasti mampus!" ancam dumung.

"Kakek?!"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun