Mohon tunggu...
Semuel S. Lusi
Semuel S. Lusi Mohon Tunggu... Penulis - Penulis

Belajar berbagi perspektif, belajar menjadi diri sendiri. belajar menjadi Indonesia. Belajar dari siapa pun, belajar dari apapun! Sangat cinta Indonesia. Nasionalis sejati. Senang travelling, sesekali mancing, dan cari uang. Hobi pakai batik, doyan gado-gado, lotek, coto Makasar, papeda, se'i, singkong rebus, pisang goreng, kopi kental dan berbagai kuliner khas Indonesia. IG @semuellusi, twitter@semuellusi

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

KBK Berkat, Kabar Baik bagi Penyandang Disabilitas

25 Juli 2017   23:43 Diperbarui: 4 Agustus 2017   09:21 1749
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Suasana Pameran hasil kerja kaum difabel (Dokpri)

Antusiaisme penyandang difabel (Dokpri)
Antusiaisme penyandang difabel (Dokpri)
Dari Dinas Sosial Provinsi, diinformasikan bahwa penyandang difabel di Jawa Tengah mencapai sekitar 140-an ribu. Pemprov tentu saja terbatas dalam meningkatkan kesejahteraan para difabel ini. Pemerintah mengembangkan dua jenis program, yaitu yang berbasis kelembagaan dan berbasis masyarakat. Berbasis kelembagaan tentu sangat terbatas. Namun, berbasis masyarakat pertumbuhannya cukup pesat. Salah satu contoh adalah KBK BERKAT ini. Menyadari keterbatasn pemerintah, berdirinya KBK Berkat sangat didukung pemerintah sebab dianggap turut membantu pemerintah mensejahterakan masyarakat, khusunya KBK.  Hal lain disampaikan adalah:
  • Tuhan tidak pernah salah menciptakan difabel. Karena itu, orang tua yang punya anak atau keluarga difabel jangan pernah malu lalu 'umpetin' (menyembunykan) anaknya.
  • Orang tua difabel harusnya berbangga sebab mereka dianggap mampu oleh Tuhan untuk memelihara anak-anak berkebutuhan khusus itu. Tuhan pasti mengenal 'orang-orang tua" yang tepat untuk dipilih dan dititipkan anak-anak seperti itu.
  • Selain dinas sosial, dinas Tenaga Kerja juga memiliki program terkait difabel,  yaitu dalam hal memberikan pelatihan-pelatihan keterampilan. Dengan itu, beliau menganjurkan KBK Berkat untuk mengakses fasilitas yang disediakan oleh Dinas Tenaga Kerja dan siap membantu.

Plakat alamat KBK Berkat (Dokpri)
Plakat alamat KBK Berkat (Dokpri)
Setelah acara formal peresmian, undangan dipersilahkan berkeliling ke ruang-ruang dan melihat 'pameran' hasil-hasil kerja kaum difabel. KBK Berkat ini sebenarnya sudah punya 'embrio' di GKMI Semarang, bernama Komisi Berkebutuhan Khusus, yang sudah berjalan beberapa tahun. Komisi ini juga digawangi ibu Pendeta Yeanny dan timnya, antara lain pak Bintoro dan pak Legiman, yang melatihkan kaum difabel dengan ketermapilan membuat cairan pembersih lantai, pembersih pakaian, pembersih piring, pewangi, pelicin pakaian, dan sebagainya. Hasil karya kaumn difabel binaan komisi inilah yang dihadirkan di ruang pameran.

kbk-10-59777470d2808b50d22ffdf2.jpg
kbk-10-59777470d2808b50d22ffdf2.jpg
Tentu saja, dengan pengalaman yang sudah ada itu, kita patut optimis dan mendukung tekad kuat dari bu Yeanny dan timnya yang hendak berkarya secara lebih fokus lewat pembentukan KBK Berkat ini. Semoga dengan hadirnya KBK ini, para difabel benar-benar dapat diberkati dan menjadi berkat bagi orang lain. Sebuah kabar baik bagi difabel dan kita semua. Semoga!

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun