Di tangannya terletak harapan
Tergenggam rapat masa depan
Sayang, ia tak berani melawan
Sekian lama hati terpejam akan aturan
Tak ingin pula dikata melawan
Khawatir akan masa depan kelam
Dipungutnya kepingan asa
Coba bertahan dalam kepasrahan
Sesaat jiwa meronta
Adat telah membelenggunya
Tubuh molek beranjak dewasa
Paras memesona tak lagi leluasa
Ambisi mati seketika
Sang perawan hilang harapan
Hari ini
Gelisah merangkak ke sanubari
Sang Perawan masih meramu mimpi
Menimba ilmu dan tajamkan naluri
Sang Perawan tak berdiam lagi
Dilahapnya segala caci
Masa muda untuk dinikmati
Sembari menata masa depan pasti
Bekasi, 22 Mei 2021