Mohon tunggu...
Selvia Indrayani
Selvia Indrayani Mohon Tunggu... Guru - Guru, penulis, wirausaha, beauty consultant.

Pengajar yang rindu belajar. Hanya gemar memasak suka-suka serta membukukan karya dalam berbagai antologi. Sesekali memberi edukasi perawatan diri terutama bagi wanita.

Selanjutnya

Tutup

Kurma Pilihan

Sulitnya Silaturahmi di Masa Pandemi

14 Mei 2021   19:19 Diperbarui: 14 Mei 2021   19:24 1007
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Silaturhami Saat Idulfitri (dokpri)

Tahun ini pandemi masih menjamah bumi pertiwi. Rasanya sudah tidak tahan lagi dan ingin terbebas dari derita ini. Dua tahun pula suasana Idulfitri diselimuti dengan  pandemi. Ingin bersilaturahmi, tetapi tetap mawas diri.

Sebagai masyarakat Indonesia yang menjunjung tinggi silaturhami, rasanya berkunjung saat momen Idulfitri menjadi sebuah kebutuhan dan keharusan. Sayangnya acara silaturahmi dengan saling mengunjungi bisa berdampak penularan virus covid-19. Musuh yang satu ini tak kasat mata. Ada yang bisa bertahan karenanya, namun ada pula yang harus berpulang karena kehadirannya.

Hingga saat ini, masyarakat masih ada yang tidak percaya adanya virus ini. Pemerintah dengan gencar memberikan arahan protokol kesehatan. Sementara di lapangan, masyarakat ada yang patuh, ada pula yang tidak. Ada sebagian orang ketakutan luar biasa untuk ke luar rumah dan sangat berhati-hati dengan menerapkan protokol kesehatan secara luar biasa. Di sisi lain, ada pula yang bebas berkelana bahkan tanpa menerapkan prokes.

Inilah realita yang ada. Pemerintah tidak dapat memaksakan aturan, tetapi memberikan himbauan. Setidaknya ada arahan untuk mencegah atau mengurangi penularan Covid-19. Mau dijalankan atau tidak, kembali kepada diri masing-masing.

Walaupun saat ini kecanggihan teknologi telah mempermudah silaturahmi, tetapi tetap saja ada rasa yang berbeda jika Idulfitri tidak dapat berjumpa langsung dengan keluarga. Video Call merupakan salah satu cara untuk dapat menjalin silaturhami di masa pandemi. Sayangnya tidak semua orang dapat melakukan ini karena alasan jaringan atau keterbatasan teknologi. 

Berikut ini empat kesulitan yang dialami untuk bersilaturahmi selama pandemi:

1. Larangan Tidak Mudik Dari Pemerintah

dok.TribunNews
dok.TribunNews

Dua tahun ini, larangan tidak mudik dari pemerintah memang meresahkan. Di satu sisi, kerinduan silaturahmi dan bertemu sanak keluarga makin terasa. Di sisi lain, kekhawatiran akan keselamatan sanak saudara di kampung halaman jadi pertimbangan.

Pro dan kontra terjadi di masyarakat terkait larangan tidak mudik dari pemerintah. Adanya pemeriksaan di berbagai perbatasan terkesan menghalangi silaturahmi. Pastinya larangan ini bertujuan menekan penyebaran virus. Kerinduan dan keinginan silaturahmi menyebabkan tetap ada yang mencoba untuk mudik.

2. Pandangan Masyarakat

Selama pandemi, ternyata masih ada masyarakat yang merasa bahwa virus ini hanyalah rekayasa atau konspirasi belaka. Tak dapat dipungkiri bahwa ini disebabkan adanya beberapa oknum yang menyebabkan kepercayaan masyarakat menipis. Selain itu, rasa jenuh menyebabkan masyarakat enggan mematuhi aturan. Padahal telah ada juga korban akibat virus ini. Pandangan masyarakat menjadi salah satu bagian penting terjalinnya silaturahmi secara langsung atau secara virtual. 

Silaturahmi dengan saling mengunjungi tetap dilakukan karena dianggap sebagai cara untuk menyambung tali persaudaraan. Silaturahmi dapat dilakukan kapan saja. Akan tetapi, silaturahmi di saat Idulfitri menjadi suatu amalan yang diagendakan.

Bagi sebagian masyarakat, memilih silaturahmi masa pandemi dilakukan secara virtual. Kecanggihan teknologi dimanfaatkan untuk menjalin komunikasi sebagai bentuk silaturahmi. Intinya tetap berkomunikasi tanpa harus melakukan kontak fisik.

Simak juga: Doni Monardo Geram Masih Ada 17 Persen Warga yang Tak Percaya Corona

3. Adat Bersalaman

Berjabat Tangan (dok.ibtimes.id)
Berjabat Tangan (dok.ibtimes.id)

Memiliki keluarga besar yang tinggal di satu daerah menjadi alasan untuk bersilaturahmi dengan tetap saling mengunjungi. Antartetangga juga tak luput dengan silaturahmi saling mengunjungi. Pastinya ada beberapa alasan yang menjadikan silaturahmi saling mengunjungi tetap dilakukan selama pandemi.

Bersalaman saat bertemu dengan keluarga ketika momen Idulfitri menjadi sebuah tradisi. Rasanya tidak etis ketika bertemu dengan orang yang lebih tua atau saudara dan menolak untuk bersalaman. Ingin mempertahankan prokes tidak bersalaman, tetapi keluarga besar saling bersalaman. Dilema melanda saat berkumpul dengan keluarga besar.

4. Foto Bersama

ilustrasi Foto Bersama (canva)
ilustrasi Foto Bersama (canva)

Mengabadikan momen silaturahmi saat Idulfitri yang dilakukan secara virtual akan terasa berbeda dengan saling mengunjungi. Secara virtual, cukup dilakukan dengan tersenyum di depan layar dan tanpa bersentuhan. Tanpa masker pun tidak masalah untuk melakukan foto bersama.

Berbeda dengan foto bersama yang dilakukan secara langsung. Kadangkala masker tidak terpasang karena ingin mengabadikan wajah di depan kamera. Suasana akrab dan kedekatan menjadikan foto bersama tanpa menjaga jarak. Memang terasa aneh jika foto bersama dengan jarak yang berjauhan. Akan tetapi, masa pandemi ini memang menjadi perhatian, terutama jika berfoto berdekatan dengan orang yang tidak serumah. 

Silaturahmi adalah bagian dari tradisi Indonesia yang perlu dipertahankan. Akan tetapi, perlu sikap bijak untuk melakukannya terutama di masa pandemi. Betapa sulitnya menjalankan prokes saat bersilaturahmi dengan saling mengunjungi, terutama di masa pandemi. Kiranya ketulusan hati untuk menjalin silaturahmi menjadikan kekeluargaan makin erat. 

Teriring doa dan harapan bagi negeri agar pandemi segera berlalu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun