Mohon tunggu...
Djodi Budi Sambodo
Djodi Budi Sambodo Mohon Tunggu... Dosen - Freelance Trainer

Gemar menulis dan membaca

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Ramadan Mempererat Silaturahmi

4 April 2024   16:13 Diperbarui: 4 April 2024   16:14 54
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: Dokumen Pribadi 

Tidak terasa bulan Ramadan 1445 H di tahun 2024 ini beberapa hari lagi akan berakhir. Bulan pencucian dosa bagi umat Islam. Berpuasa menahan lapar dan pengendalian hawa nafsu penuh pengorbanan agar ibadah yang dijalankan akan diterima oleh Allah Swt. Semua umat Islam berlomba agar mendapatkan ampunan dan pada 1 Syawal 1445 H nanti akan terlahir suci kembali layaknya seorang bayi ke dunia. Syukur-syukur juga mendapatkan malam yang lebih baik dari seribu bulan atau lailatul qadar.

Dalam hadis (HR Muslim) diriwayatkan bahwa saat bulan Ramadan maka pintu-pintu surga dibuka, pintu-pintu neraka ditutup, dan setan-setan dibelenggu. Tetapi tetap saja kejahatan masih banyak terjadi. Menurut Saddam Husain Amin, seorang dosen ilmu agama Islam, pengertian dari hadis tersebut adalah, setan-setan dibelenggu dan mengalami kesulitan menggoda manusia melakukan kejahatan karena umat Islam yang menjalankan ibadah puasa, sholat dan zikir dengan teguh dan penuh keimanan. Di samping itu karena manusia sejatinya juga memiliki nafsu. Jadi selain adanya bisikan setan, nafsu juga yang mendorong manusia untuk melakukan kejahatan. Sebagaimana yang disebutkan di dalam Al Quran Surat Yusuf yaitu, "Karena sesungguhnya nafsu itu selalu menyuruh kepada kejahatan" (QS.Yusuf ayat 53).

Jadi umat Islam yang benar-benar menjalankan ibadah puasa Ramadan dengan khusuklah, umumnya memiliki keimanan yang jauh lebih kuat dan teguh. Konsisten menjaga dirinya untuk tidak berperilaku yang buruk adalah benteng yang tangguh terhadap gangguan setan dan nafsu. Seperti saling menjaga silaturahmi dan saling bermaaf-maafan sehari sebelum memasuki bulan Ramadan. Sebut saja sebuah kelompok Paguyuban Taman Bacaan Masyarakat Perumahan Taman Mangu Indah di Pondok Aren, Tangerang Selatan. Warga muslim dan non muslim berkumpul dalam acara makan sehat bersama di sebuah taman. Di akhir pertemuan tersebut, semuanya saling bersalaman untuk bermaaf-maafan dan berkomitmen teguh, agar ibadah puasa selama Ramadan tahun ini dapat berjalan lancar dan diterima Allah Swt.

Bahkan dalam komunitas dunia maya, umumnya saling mengingatkan untuk berbuat kebaikan. Saling mengirimkan mutiara-mutiara doa, kultum atau siar agama dan doa-doa mustajab sebagai pelengkap i'tikaf menyambut malam lailatul qadar. Komunitas dunia maya yang sangat kuat ikatan emosionalnya seperti tersebut umumnya adalah teman seangkatan SMA atau kuliah. Seperti misalnya komunitas alumni Fakultas Teknik Metalurgi UI angkatan tahun 84, senantiasa menjaga erat kekeluargaannya dengan beberapa kali pertemuan, salah satunya adalah reuni wisata di daerah Ambarawa, Jawa Tengah. Walau dilakukan beberapa bulan sebelum Ramadan 1445 H, tetap saja ada semangat memelihara ikatan emosial yang rukun. Ikhlas mengalami proses menua bersama dengan saling menguatkan satu sama lain dalam menjaga kesehatan lahir dan batin. 

Lain halnya dengan komunitas alumni SMA 70, Bulungan, Kebayoran Baru, pada akhir Maret 2024, mengadakan acara reuni, buka puasa dan tarawih bersama di kediaman ketua alumninya di daerah Bintaro, Jakarta Selatan. Acara yang dimulai dengan siraman rohani selepas Ashar oleh Ustaz Salman Al Farisy. Tema yang diangkat adalah tentang peduli, sehingga judul  tausiahnya adalah “Ramadan Peduli”. Ustaz lebih banyak bercerita pengalaman rohaninya ketika menjalankan kepedulian.  Bersikap peduli terhadap sesama, apalagi dijalankan dengan ikhlas akan berbuah hasil yang berlimpah di luar apa yang diperkirakan. Beliau berbagi pengalaman ketika terpaksa berkorban tidak menyelesaikan S2-nya di UIN Syarif Hidayatullah, Ciputat, Tangerang Selatan demi mengelola pesantren di daerah Citayam, Depok. Alhasil pesantren yang dikelolanya maju dan menjadi rujukan pendidikan santri yang memiliki keahlian peternakan kambing, budi daya melon dan anggur di samping ilmu siar agama. 

Oni Bibin Bintoro, sebagai MC menginformasikan bahwa ada sesi tanya jawab setelah penyampaian materi tausiah oleh Ustaz. Ternyata dari jamaah yang hadir ada pertanyaan yang berkisar tentang gerakan sholat dan hukumnya dalam mendahulukan sikap kepedulian, misalnya manakah yang harus didahulukan menolong bangsa Palestina atau negeri sendiri? Ustaz Salman menjelaskan rukun sholat dijelaskan dalam banyak hadis yang sahih, tinggal kita sendiri yang memilihnya karena semuanya benar dan ada dalilnya. Sedangkan dalam peduli terhadap bangsa lain seperti Palestina hukumnya adalah wajib bagi sesama muslim, namun bila di lingkungan terdekat kita lebih memerlukan kepedulian kita sebaiknya mengutamakan yang terdekat lebih dahulu.  Selanjutnya bila ada kelebihan yang kita miliki, bisa mengirimkan bantuan kepada Palestina yang sejak 7 Oktober 2023 dilanda peperangan dengan bangsa zionis Israel. Hampir seluruh bangsa Palestina yang berdiam di Gaza, kesulitan dalam menjalankan aktifitas normal sehari-harinya, apalagi beribadah puasa dan sholat tarawih. Fasilitas sekolah, rumah ibadah, rumah sakit, berdagang dan sebagainya telah hancur oleh serangan bom zionis. Bantuan obat-obatan dan pasokan makanan sangat dibutuhkan bangsa Palestina. 

Setelah acara tausiah dan tanya jawab selesai, tuan rumah sekaligus ketua alumni, Arulita Mirza Adityaswara mempersilahkan teman-temanya untuk menuju ruang makan karena waktu berbuka sudah tiba. Berbagai jenis hidangan berbuka di sediakan dengan lengkap. Betapa riangnya alumni saling bertemu kangen. Ramadan menyatukan mereka yang telah berpisah 40 tahun lamanya setelah lulus sekolah, walau berbeda agama banyak yang rela hadir demi tali silaturahmi tetap kuat terjalin. Ramadan memang telah mempererat tali silaturahim. 

Dalam sambutannya ketua alumni, menyampaikan terima kasih atas kehadiran teman-temanya dan berharap tahun depan acara reuni dan buka puasa bersama bisa dilaksanakan lagi dan berlangsung di sekitar Blok M, Kebayoran Baru rumah dinasnya. (*)Pondok Aren, 04 April 2024 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun