Mohon tunggu...
Selsa
Selsa Mohon Tunggu... Administrasi - blogger

aku wanita biasa

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Jelang Hukuman Tiba

31 Mei 2014   04:09 Diperbarui: 23 Juni 2015   21:55 75
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
14014588832040317835

Sungguh malang nasib Andee, pemuda jujur nan tampan itu harus mengalami nasib terburuk dari nasib buruk lainnya. Bayangkan saja, selama ini Andee dikenal sebagai pemuda lugu dan jujur, hanya karena dia berada di tempat yang salah dan nasib sedang tidak berpihak padanya akhirnya dia ditetapkan oleh pengadilan tingkat tinggi sebagai pembunuh. Andee adalah korban carut marut hukum di negeri ini, hanya karena dia tidak bisa membayar pengacara, dan akibat tekanan dari kepolisian saat penyidikkan akhirnya Andee mau tidak mau mengakui bahwa dialah pembunuh keluarga Ice Marice yang terdiri dari suami istri Ice, dan ketiga anaknya. Dia divonis bersalah dan mendapatkan hukuman gantung. Padahal sejatinya waktu polisi tiba di tempat rumah keluarga Ice Marice, si Andee ini tengah berada di samping rumah tersebut, mencari rumput buat kambingnya. Sungguh apes nasib Andee, pemuda jujur nan tampan.

Proses hukum telah selesai, 4 hari menjelang eksekusi hukuman gantungnya, datanglah ustad Elang dan asistennya Candra. Ustad Elang mendatangi Andee dengan harapan bisa mengurangi beban sedih di hati Andee dan mengajaknya berdoa bersama. Setelah memberi sedikit wejangan dan doa pada Andee, ustad Elang menanyakan sesuatu pada Andee.

Ustad Elang " Ndee... apa permintaanmu yang terakhir?"

Andee " Saya hanya ingin minta plesdisk 100 tera, dan tolong diisi foto-foto Hamzet, Wepe, Herry dalam berbagai pose, nanti plesdis itu di taruh dekat jasad saya dalam kubur ya Ustad?"

Ustad Elang "Buat apa Ndee, toh di alam baka itu tidak berguna"

Andee "Ustad ini gimana sih masak lupa, saya ini kan sebenarnya pemuda baik-baik, pasti malaikat pun akan berbaik hati pada saya, nah bila  malaikat telah selesai bertugas, saya bisa pinjam laptopnya dan saya bisa bernostalgia dengan memandang wajah-wajah di plesdis itu. syukur-syukur dik Candra bisa menyertakan pidio-pidio yang gimana gitu" *Andee mengerlingkan mata genit ke asisten ustad Elang yang imut-imut itu.

Ustad Elang " Kamu memang pemuda lugu Andee... "

Ustad Elang geleng-geleng kepala sambil bergumam " yen ono 5 pasien koyo ngene, aku wes melu gantung diri ae, bocah kok jelang ajal isih mikir mesum...."

Begitulah, sampai kisah ini diturunkan, Andee masih menunggu keputusan perintah pengadilan untuk dikeluarkan dari sel tahanan, karena ternyata, pembunuh asli keluarga Ice Marice kabarnya diketemukan dan sedang diburu oleh pihak kepolisian.

apabila ada kesamaan tokoh dan peristiwa, ini memang disengaja

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun