di aroma petrikor
kutulis puisi sendu
sebelum cericit kepodang meriuhkan pagi
embun menetapi takdir
tinggalkan pucuk ilalang
dan juni menapak waktu
nyanyian rinai membasah bumi
menjaga tabah yang kian terkikis angin
pada tepian penantian
kidung doa menyayat rasa
menyematkan kesedihan kesedihan jiwa
:aku masih di sini
memeram rindu tak bertuan
entahlah
Kedu 1 Juni 23
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!