Mohon tunggu...
Selpia SutriYani
Selpia SutriYani Mohon Tunggu... Lainnya - Universitas Jambi

Mahasiswa

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Runtuh Tiga Hari

21 Januari 2024   18:34 Diperbarui: 21 Januari 2024   18:53 56
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Tiga hari aku jatuh, terpuruk
Menyaksikan semua yang terjadi tanpa inginku
Perlahan aku rapuh dan hancur dengan sendirinya tanpa pembelaan
Tanpa ada yang menepuk pundakku 

Dan berkata "sabar,  semua akan baik-baik saja".

"Sabar, semua akan berakhir".

Tiga hari aku hanya bisa merunduk meratap kemalangan beralaskan nestapa. 

Tanpa disadari kemalangan menciptakan reruntuhan hati sendu. 

Kian lama kian banyak. Kian hari kian dalam

Orang rumah sering bertanya. Ada apa kiranya dengan anak gadisku mengurung dirinya di tempat yang setiap sisinya gelap? Adakah orang yang mengganggu anak gadisku?

Sebisa mungkin aku menutupi reruntuhan hatiku dengan serbet bergaris-garis manis agar tidak terlihat

Aku sebisa mungkin kuat. Dengan kembali melihat reruntuhan tadi, mencoba menyusunnya kembali. Aku putik lembut. Karena bagaimana pun juga reruntuhan tadi adalah bagian penting dalam hidupku


Awalnya susunannya sering kali jatuh kembali, aku mencoba mencari cara lain, aku coba rajut bahkan aku coba lem

Segala jenis lem sudah aku coba
Lem tembak, lem kertas. Dan ternyata yang mempan adalah lem kesabaran yang aku pinjam dari tetangga sebelah.

Aku berhasil menyusunnya satu persatu, kupastikan tidak ada yang hilang supaya tidak ada yang cacat.
Aku sudah kembali

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun