Demikian hidup. Ia membuatmu memikirkan banyak hal dan berbuat banyak hal untuk bertahan. Jojon yang belia dan Olga, kakaknya, tegar menantang kejamnya penderitaan di depan mata mereka. Mereka belum menyerah dan tidak akan kalah.
Sementara di kota-kota, kita menyaksikan beribu-ribu anak dan orang muda serta kaum terpelajar sibuk memikirkan lipstik yang mahal, baju yang bermerek, handphone yang gaul, dan segala hal yang tidak mengenal kurang.Â
Di media sosial, kita menjumpai beribu-ribu orang galau, karena putus cinta, galau karena merasa tidak diperhatikan kekasih, dan segala tetek bengek murahan lainnya.
Di kantor-kantor, orang duduk bermalas-malasan. Sementara media sibuk memberitakan aneka korupsi dari liang RT sampai tingkat nasional.Â
Di pelosok Maurole sana, sebuah desa yang ditempuh melalui jalanan yang tidak diperhatikan pemerintah, ada sebuah keluarga kecil yang tidak pernah berhenti memikirkan hidup. Ada tiga orang anak kecil yang bermimpi meraih cita-cita, tetapi dihalangi kondisi dan kemiskinan yang kejam.