Fatherless, atau keadaan ketiadaan peran ayah, merupakan suatu kenyataan yang semakin mendapat perhatian di Indonesia. Fenomena ini menciptakan tantangan tersendiri dalam pembentukan anak dan dinamika keluarga. Artikel ini akan membahas secara lebih mendalam tentang fatherless di Indonesia, mengidentifikasi penyebab, dampak, dan upaya yang dapat dilakukan untuk mengatasi masalah ini.
Penyebab Fatherless
1. Perceraian dan Pemisahan
Perceraian atau pemisahan orangtua adalah salah satu penyebab utama fatherless. Dalam banyak kasus, anak-anak menjadi terpisah dari ayah mereka setelah orang tua bercerai atau berpisah.
2. Kematian Ayah
Kematian ayah juga dapat menyebabkan keadaan fatherless. Anak-anak yang kehilangan ayahnya karena faktor kesehatan atau kecelakaan akan tumbuh tanpa kehadiran seorang ayah dalam kehidupan sehari-hari.
3. Ketidakstabilan Ekonomi
Kondisi ekonomi yang sulit dapat menyebabkan ayah harus bekerja jauh dari rumah atau bekerja berjam-jam, meninggalkan keluarga tanpa kehadiran fisik dan emosional yang memadai.
4. Perpindahan Kerja
Beberapa pekerjaan memerlukan perpindahan lokasi yang konstan, meninggalkan keluarga dengan kesulitan untuk mempertahankan kedua orangtua di tempat yang sama.
Dampak Fatherless
1. Masalah Kesejahteraan Emosional:
Kehilangan hubungan yang kuat dengan ayah dapat mempengaruhi kesejahteraan emosional anak, menciptakan rasa kehilangan, kebingungan, atau bahkan masalah mental.
2. Kurangnya Model Peran Laki-laki: