Mohon tunggu...
Selly Fitriyani Wahyu
Selly Fitriyani Wahyu Mohon Tunggu... Mahasiswa - Undergraduate Student of Padjajaran University

A journalism undergraduate student who is interested in the creative industry and education matters. She does her best to any projects or work that involves her. Her vision is to raise education awareness and support others to achieve their dreams. She believes her ability to collaborate creativity, human resources, and social media optimization can make her visions come true in every little step.

Selanjutnya

Tutup

Film Pilihan

Review 'Suzume', Perjalanan Pulih dari Trauma Bencana

18 Maret 2023   08:00 Diperbarui: 18 Maret 2023   08:00 1078
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Poster Film Suzume No Tojimari (imdb) 

Setiap pintu yang berhasil Suzume dan Souta "tutup" hanyalah menjadi pijakan-pijakan kecil sebelum bermuara pada masalah utama, yakni pulihnya Suzume dari trauma yang menghantuinya.

Masih banyak yang belum paham dan justru mengkritisi Suzume kala ia mengatakan "Aku tidak bisa hidup tanpa Souta,"

Pasalnya, Suzume diceritakan baru bertemu dengan sosok Souta. Namun lebih dari itu, terdapat pesan tersirat yang ingin disampaikan Makoto Shinkai melalui adegan tersebut. Suzume yang sudah pasrah dengan hidupnya, tidak ingin menyesal kehilangan orang di sekitarnya lagi. Mengingat ia pernah merasakan bagaimana ditinggalkan mendiang ibunya akibat tsunami Tohoku.

Pulihnya Suzume Pasca Tsunami Tohoku

Poster Film Suzume No Tojimari (imdb)
Poster Film Suzume No Tojimari (imdb)

Suzume digambarkan menjadi karakter yang paling realistis dengan dialog sederhana.

Perjalanan pintu ke pintu lantas mempertemukan kembali Suzume dewasa dengan Suzume kecil yang sibuk mencari ibunya pasca bencana. Ucapan Suzume dewasa kala bertemu Suzume kecil berhasil membuat satu studio dibanjiri air mata.

Kali ini Makoto Shinkai tidak membutuhkan plot twist yang berkelit agar karyanya remarkable di ingatan penonton. Cukup dengan melontarkan pesan sederhana yang mudah untuk dirasakan sendiri oleh penonton.

"Masa depan tidak semenakutkan itu. Percayalah akan ada banyak orang yang menyayangimu nanti. Mari kita bertahan untuk bertemu orang-orang baik itu."

"Malam mungkin tampak tanpa akhir sekarang. Tapi suatu hari, pagi akan datang."

Seketika beban di pundak terasa sedikit terangkat begitu mendengar pesan singkat Suzume tersebut. 'Suzume' ditutup dengan ia yang berhasil mengatasi traumanya dan kembali bersemangat melanjutkan hidup.

Tak banyak disorot hubungan romansa antara Suzume dan Souta. Namun terlepas dari hal itu, kembalinya Makoto Shinkai dengan Suzume berhasil mengambil atensi publik dan mengembuskan euforia pada hal-hal yang ada pada film tersebut, misalnya saja kursi ikonik Souta dan mobil "selotip" Serizawa.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun