Mohon tunggu...
Seldatia SyifaniAlhafidzoh
Seldatia SyifaniAlhafidzoh Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa Perikanan UNPAD 2017

Bismillah

Selanjutnya

Tutup

Nature Pilihan

Demi Musnahnya Covid-19, Keberadaan Ikan Hiu Terancam Punah

25 Oktober 2020   08:45 Diperbarui: 25 Oktober 2020   08:53 86
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Nature. Sumber ilustrasi: Unsplash

Kini dunia tengah menghadapi pandemi Covid-19 yang telah menginfeksi lebih dari 33 juta kasus, bahkan angka kematiannya sendiri sudah melebihi 1 juta. Penyakit Coronavirus (COVID-19) adalah penyakit menular yang disebabkan oleh virus corona. 

Penyebaran virus Covid-19 bisa melalui droplet (percikan air liur) ketika orang yang terinfeksi batuk, bersin, atau mengeluarkan napas hingga hirupan udara yang mengandung virus tersebut.

Sehingga Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah menyatakan bahwa wabah Covid-19 Coronavirus adalah pandemi global yang mematikan, yang menyebar dengan sangat cepat.

Pemerintah juga telah mengeluarkan berbagai kebijakan serta strategi untuk mengurangi penyebaran virus penyebab Covid-19 salahsatunya pembuatan vaksin. Diketahui banyak institusi di berbagai negara telah mengembangkan berbagai bentuk dan formulasi vaksin virus corona. Salah satu vaksin yang sempat menimbulkan kontroversi adalah vaksin yang menggunakan hati ikan hiu.

Pakar konservasi memperkirakan bahwa mendapatkan vaksin Covid-19 akan membunuh 500.000 ikan hiu. Salah satu bahan yang digunakan pada beberapa calon vaksin Covid-19 disebut squalene. 

Squalene telah digunakan sebagai komponen utama dari beberapa bahan pembantu untuk meningkatkan efektivitas vaksin dengan menghasilkan respon imun yang lebih kuat. 

Squalene yang terbuat dari minyak hati ikan hiu paling sering digunakan karena murah dan mudah didapat, bukan karena lebih efektif daripada sumber lain.

Perusahaan farmasi Inggris Glaxo Smith Kline telah menggunakan squalene dalam vaksin hiu sejak 1997. Perusahaan mengatakan bahwa pada Mei 2021, akan menghasilkan 1 miliar dosis aditif ini, yang berpotensi dapat digunakan dalam vaksin virus Covid-19. Kurang lebih ada 3.000 ekor ikan hiu yang dibutuhkan untuk mengekstrak satu ton squalene.

Steffani Brendl, pendiri sekaligus direktur Shark Allies, sebuah organisasi perlindungan hiu yang berbasis di California, mengatakan bahwa setiap orang di populasi global menerima satu dosis vaksin virus corona, yang berarti sekitar 250.000 hiu akan dibunuh. Padahal, menurut data mereka, hingga 2018, hanya tersisa sekitar 3.500 hiu putih besar di alam liar.

Pihak Shark Allies tidak setuju dengan metode ini karena metode ini tidak dapat digunakan dalam jangka panjang. Karena sumber daya ini tidak berkelanjutan atau tidak dapat diandalkan untuk produksi massal vaksin COVID-19, hal ini dapat menyebabkan bencana besar bagi hiu dan manusia.
Shark Allies juga menyatakan bahwa produksi squalene dari minyak hati ikan hiu bergantung pada populasi satwa liar yang terbatas. 

Sebagian besar spesies hiu sudah berada pada tingkat kritis dan tidak dapat menahan permintaan vaksin global yang terus meningkat. Negara penghasil hiu squalene mungkin membutuhkan minyak untuk memproduksi vaksin mereka sendiri. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun