Mohon tunggu...
selamat martua
selamat martua Mohon Tunggu... Penulis - Marketer dan Penulis

Hobby: Menulis, membaca dan diskusi

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Delay Membawa Berkah

20 Oktober 2020   09:11 Diperbarui: 20 Oktober 2020   09:26 177
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Halo, gimana Pak, sudah boarding?" Pak Fakhri yang akan menjemputku menelepon dari seberang.

"Hmmmm, belum sih Pak. Kayaknya ada tanda-tanda delay niiih!" jawabku dengan sedikit kecewa.

"OK Pak, siap. Nanti kalau sudah boarding kabarin ya Pak?" pesan Pak Fakhri kemudian.

Selesai melakukan Chek in Online, Aku langsung berjalan menuju ke Petugas pemeriksa untuk selanjutnya bergabung dengan banyak penumpang di ruang tunggu. Aku melihat di ruang tunggu sisi kanan ada beberapa barisan kursi yang kosong. Aku minta ijin untuk meletakkan Tasku di kursi dan selanjutnya mengambil tempat duduk di sebelah seorang Pria. Kelihatannya Pria ini enak diajak ngobrol (pikirku).

Baru menarik napas sejenak, tiba-tiba Aku mendengar pengumuman dari Maskapai Penerbangan. Hari itu rencana Perjalananku menuju Pekanbaru mengalami delay 90 menit. Ada sedikit rasa kecewa, karena untuk bisa ontime Aku harus bangun pagi sekali dan terburu-buru menuju Bandar Udara. Tapi,  ya sudah! InsyaAllah pasti ada hikmah dibalik semua ini (do'aku dalam hati).

"Hmmm, kebiasaan!" sahutku merespon pengumunan tadi, sambil menoleh ke pria di sebelahku.

"Ia betul Pak, enggak ada perubahan" jawabnya seolah mendukung argumenku.

"Mau ke Pekanbaru juga Mas?" Tanyaku pada penumpang yang sama-sama duduk di ruang tunggu.

"Iya betul Bapak" jawabnya santun.

"Alhamdulillah berarti Kita satu tujuan" sambutku senang (berarti bisa tanya-tanya tentang Pekanbaru).

"Tinggal di Pekanbaru atau mau kunjungan?" Tanyaku.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun