Mohon tunggu...
selamat martua
selamat martua Mohon Tunggu... Penulis - Marketer dan Penulis

Hobby: Menulis, membaca dan diskusi

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Voting!

24 September 2020   07:27 Diperbarui: 24 September 2020   07:29 100
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Ia mengakui diawal bekerja masih membutuhkan pengetahuan dan keterampilan agar bisa tumbuh dan berkontribusi sesuai harapan. Ia memiliki tekad yang sangat kuat untuk belajar cepat, menyesuaikan diri terhadap irama perusahaan dan mampu membuat terobosan-terobosan yang diperlukan oleh Perusahaan.

Perusahaan tempat Bill bekerja bisa melihat potensi yang Ia miliki. Selain memberi kesempatan pelatihan-pelatihan, juga memberikan tantangan-tantangan yang berjenjang. Ada pola pendampingan/twinning dan mampu mengarahkan setiap talent sesuai kompetensinya.

Benarlah pesan Fasilitator tersebut. Kita dianugerahi kreatifitas dan Kemampuan menggali ide sebaik mungkin. "Berpikirlah sampai Kau tak bisa berpikir lagi. Bila Kau bisa mencapai titik itu, maka akan kau temukan hasil kreasi yang luar biasa dahsyat. Voting bukan jalan satu-satunya dalam pengambilan keputusan"

"Kebiasaan Voting cenderung membuat Kita malas berfikir dan representasi tak mampu mengambil keputusan. Bayangkan! Dengan alasan semuanya harus serba cepat, harus berlari Sprint. Keputusan strategis, Kita lakukan secara voting. Alasannya sudah dilakukan diskusi, kolaborasi dan bla bla bla macamlah. Padahal kolaborasi yang dilakukan baru sebatas "SUBJECTIVE COLLABORATION". kata Fasilitator tersebut sambil menutup sesi hari itu.

Aku tercenung dengan kalimat Ibu Fasilitator yang bijak tersebut.

Kuat dalam ingatanku tentang sebuah peringatan, yaitu "Setiap perbuatan akan diminta pertanggungjawabannya". Sering Aku merenungkan bagaimana kesalahan masa laluku terutama dalam mengambil keputusan, sering Aku lakukan secara voting.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun