Mohon tunggu...
Sekar Kurnia A
Sekar Kurnia A Mohon Tunggu... Freelancer - fun-girl

Mahasiswa aktif UIN Walisongo Semarang, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Jurusan Sosiologi

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Hindu di Bali : Antara Agama dan Budaya yang Saling Melekat

22 Juni 2019   14:57 Diperbarui: 29 Juni 2021   11:44 3507
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sedangkan untuk pria menggunakan baju safari yang identik dengan warna putih bersih dan kamen yang berjumlah dua lembar untuk bagian dalam serta saput dibagian luar. Biasanya para pria juga menggunakan Udeng, ikat kepala atau penutup kepala. Tetapi walaupun tidak sedang beribadah, beberapa masyarakat tetap menggunakan baju-baju adat tersebut sebagai rasa kesadaran budaya yang tinggi serta menciptakan kekhasan masyarakat Bali.

Ada pula tempat di Bali yang dianggap sangat suci dan dikeramatkan oleh umat Hindu Bali, misalnya mata air, pertemuan dua atau tiga sungai, puncak gunung, dan beberapa pura. Pura merupakan tempat tinggal para dewa dan dewi. Pada umumnya disetiap desa dibangun 3 pura. Setiap pura di Bali memiliki hari peringatannya masing-masing yang biasa disebut dengan odalan. 

Pada hari perayaan tersebut banyak warga disekitar pura yang akan datang membawa persembahan sembari berdoa kepada Ida Bethara. Meskipun begitu ada beberapa Pura di Bali yang menyediakan fasilitas pariwisata dan dapat dinikmati oleh pengunjung, salah satunya adalah Pura Tanah Lot. 

Meskipun kita tidak dapat dan tidak boleh masuk kedalam puranya, kita tetap dapat mengunjungi serta mencoba salah satu ritual yang ditawarkan oleh pihak pengelola yaitu basuh muka dengan menggunakan mata air didalam batu yang letaknya ada dipantai serta diberikan simbol benih beras yang diletakkan di dahi kita. 

Ada pula Pura lain yang memperbolehkan wisatawan untuk menonton salah satu upacara keagamaan yang sedang berlangsung. Ketika kita berkunjung ke Bali, seringkali kita menemui sesajen yang ditempatkan dimana-mana. Sesajen tersebut oleh masyarakat Bali disebut dengan Canang Sari. Biasanya Canang Sari berisi bunga warna-warni bersama dengan dupa yang dibakar.

Baca juga: Agama dan Budaya dalam Kaitan Politik

Pada hakikatnya kebudayaan Bali tergolong tipe kebudayaan ekspresif yang mengedepankan nilai religius dan juga estetika sebagai nilai dominan, sehingga unsur-unsur religi dan seni menjadi begitu menonjol dan selalu hadir menyertai unsur-unsur lainnya. Kentalnya nuansa religi dalam kebudayaan masyarakat Bali tidak terlepas dari adanya konsepsi tentang lingkungan sekala dan niskala. 

Sejatinya Hindu Bali lebih menekankan pada pengalaman spiritual dan perjalanan seorang manusia dalam memaknai hidupnya. Hakikatnya, Hindu di Bali diperkaya dengan ajaran yang berasal dari tradisi spiritual Nusantara yang sudah ada bersamaan dengan keunikannya, karakteristiknya, kekhasannya, dan hasil pemikiran para tokoh-tokoh jauh sebelum Indonesia terbentuk.

Referensi

  1. Dira, A. A. (2018). Nilai-Nilai Pendidikan Agama Hindu Dalam Lontar Krama Pura. Vidya Wertta , 1.
  2. Samiyono, D. (2009). Babanten : Persembahan Suci Masyarakat Hindu Bali. Theologia , 3.
  3. https://id.m.wikipedia.org/agama-hindu-bali
  4. https://regional.kompas.com/hindu-bali-budaya-dan-seni
  5. https://www.bali.com/agama-hindu-bali

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun