Mohon tunggu...
Sekar Mayang
Sekar Mayang Mohon Tunggu... Editor - Editor

Editor. Penulis. Pengulas buku. Hidup di Bali. http://rangkaiankatasekar.blogspot.com/

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Jeda

27 Desember 2019   23:04 Diperbarui: 27 Desember 2019   23:20 42
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Apa yang akan terjadi seandainya dulu aku tidak lari, Ru?"

Aku menoleh. Moy masih duduk di sampingku, memandang lepas ke lautan. Matanya tertutup kacamata hitam. Rambutnya berayun dimainkan angin pantai. Aku berharap ia melanjutkan ucapannya, tetapi tidak. Itu saja kalimatnya. Kalimat yang membuat otakku membeku.

Apa yang terjadi jika ia tidak lari?

Entahlah. Siapa yang tahu jawabannya? Dulu yang mana? Siapa yang mengejarnya? Akukah?

"Apa yang terjadi seandainya hari ini tidak ada, Ru?"

Hah?

"Akan ke mana kita, Ru, seandainya tidak ada jeda belasan tahun itu?"

Baiklah, ini harus segera dihentikan. Aku tidak mengajaknya bertemu untuk merusak otakku.

"Moy, tidak ada satu orang pun yang mampu menjawab itu semua."

Moy menoleh. Ia melepas kacamatanya, dan baru kulihat, sudut matanya basah.

"Yang jelas," lanjutku, "semua terjadi karena sebuah alasan."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun