Mohon tunggu...
Sekar LatifahFitriani
Sekar LatifahFitriani Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa

hobi berenang

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pola Asuh Berlebihan pada Anak

6 Desember 2022   10:54 Diperbarui: 6 Desember 2022   11:17 113
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Pola Asuh Yang Berlebihan Pada Anak

 Sebagai orang tua pasti memperhatikan pola asuh kepada anaknya dengan sebaik-baiknya,namun tidak sedikit orang tua yang kurang paham dalam memahami ilmu dalam mengasuh anak. Orang tua juga mengingkan anak yang memiliki pribadi positif sehingga dapat menjadi contoh untuk adik-adiknya. Sehingga kadang orang tua tidak menyadari bahwa yang dilakukan kurang baik untuk anak.

Nah pola asuh yang berlebihan ini juga sering disebut sebagai Overparenting maksudnya adalah hal yang mengacu pada kondisi dimana hanya orang tua saja yang mengatur kehidupan anaknya secara berlebihan.dengan cara mengawasi anaknya dan memastikann bahwa merekalah yang hanya dapat membuat keputusan. 

Mereka juga menerapkan pola asuh yang sering kali dilakukan diluar control dalam dirinya walaupun orang tua tersebut memiliki tujuan agar anak-anaknya bisa memiliki pencapaian terbaik dan hanya ingin melihat anaknya sempurna dengan menuntut anak tersebut untuk sukses tanpa memikirkan atau menanyakan bagaimana perasaan anak tersebut.jika terjadi seperti itu seorang anak akan merasa tidak nyaman dengan perlakuan yang diberi orang tuannya dan juga membuat tertekan dirinnya sendiri. Tanpa disadari perbuatan seperti ini juga dapat menghambat pertumbuhan seorang anak dan membuatnya menjadi malas mengahadapi sikap orang tuanya itu.

Orang tua juga merasa gagal dan mudah sekali frustasi dalam mendidik perkembangan anaknnya tidak sesuai keinginan. Seorang anak juga mempunyai porsi tersendiri dalam melakukan sebuah kegiatan atau mengerjakan sesuatu tidak harus dituntut ini itu secara keras dan berlebihan,hal seperti ini juga bisa membuat anak berpikir bahwa mengapa orang tuannya tidak bisa memahami dirinnya juga sulit untuk mengontrol emosi apalagi anak yang masih berusia belasan tahun emosinya belum stabil. 

Hal-hal kecil seperti inilah yang biasanya dianggap remeh oleh orang tua karena merasa bahwa dirinya lebih berkuasa dari pada anaknnya,dan akibat perilaku seperti itu seorang anak menjadi sulit untung mengambil keputusan karena terlalu seringnya diatur berlebihan oleh orang tua. 

Banyak kejadian seperti anak yang mentalnya terganggu,mudah marah,sulit terbuka jika ada maslah,suka menyendiri dan tidak nyaman dengan keramaian atau Introvert dan memiliki keterampilan bersosialisasi yang terbatas . sebagai orang tua juga harus memiliki kesadaran memahami seorang anak agar tidak menjadikan anak tersebut menjadi Feeling Lonely atau merasa kesepian,apalagi anak tidak memiliki lingkungan yang mendukung untuk diajak berbincang maupun curhat,jika bukan orang tuannya lantas siapa lagi yang mendengarkan curhatan-curhatan anak tersebut.

Padahal anak juga berharap pada orang tua bahwa pada saat anak mengalami kesulitan ia bisa meminta tolong atau bisa memberi solusi tapi malah sebaliknya. Saat-saat seperti itulah seorang anak membutuhkan Support System dari orang tua dalam melakukan sesuatu.Mungkin dari anak itu sendiri juga ingin mengungkapkan perasaan emosi dia kepada orang tuannya namun menurut seorang anak,itu juga akan sia-sia karena orang tua yang tidak paham akan perasaan anaknnya.

Perbuatan seperti ini tanpa disadari juga dapat menghilangkan sifat kemandirian anak tersebut,disisi lain Rasulullah juga meneladani pada hal hal seperti ini sejak zaman dahulu salah satunya kepada salah satu sahabat muda Rasulullah yaitu "Usammah bin Jait bin Harris dimana Rasulullah telah menanamkan keimanan sejak usammah kecil sehingga usammah menempatkan allah dan rasulnya dalam hatinya melebihi cintanya terhadap apapun,kemudian Rasulullah juga sudah mencoba untuk menyelamatkan usammah dari situasi yang mungkin juga membahayakan dia yang usiannya belum cukup,pada saat itu Rasulullah sedang membutuhkan relawan untuk ikut berjuang bersamanya,kemudian allah mengumpulkan pemuda lalu usammah masuk dalam kumpulan para pemuda itu dan Rasulullah tau bahwa usammah belum mempunyai umur yang cukup tetapi usammah sangat ingin menjadi bagian dari pasukan Rasulullah dengan mencoba sebuah trik,tetapi Rasulullah tidak membela usammah masuk pasukan tersebut demi menyelamatkan usammah dari sebuah situasi yang berbahaya baginya karena belum cukup umur". 

Dari cerita singkat diatas bahwasannya semoga sebagai orang tua dapat meneladani Rasulullah dengan memberi kesempatan kepada anak anaknnya untuk memaksimalkan potensinnya sehingga dapat melancarkan potensinnya dan bisa melanjutkan peradaban yang telah dibangun pada masa sekarang ini menjadi lebih baik lagi dimasa depan. karena mereka yang harus memimpin nantinnya jika sudah seperti itu orang tua tidak mungkin terus membayangi mereka atau mengatur anak tersebut.

Ada beberapa dampak yang muncul akibat gaya asuh yang berlebihan contohnya seperti:

  • Seorang anak akan tidak memiliki kepercayaan diri untuk melakukan sesuatu hal
  • Tidak terampil dalam membuat keputusan,
  • Menjadi mudah cemas saat menghadapi masalah
  • Kuraang memiliki keterampilan hidup

Dalam perilaku seperti ini juga ada bagaimana keterlibatan orang tua pada hal tersebut yaitu,orang tua harus menanamkan iman sejak dini melalui keteladanan dan kisah-kisah yang disampaikan secara langsung anak akan merekam hal-hal yang dicontohkan orang tuannya. Kedua,orang tua dapat mengingtkan anak ketika pada situasi yang membahayakan hidupnya.ketiga, orang tua terlibat dalam komunikasi atau diskuai yang terbuka tentang hal-hal yang terjadi pada anaknya.keempat,memberikan dukungan emosional yang penuh.

BIODATA PENULIS

Penulis dari artikel ini memiliki nama lengkap Sekar Latifah Fitriani. Lahir di Kediri pada tahun 2004. Saai ini ia sedang menempuh Pendidikan di Universitas Islam Negeri Sayyid Ali Rahmatullah Tulungagung program studi Psikologi Islam.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun