Mohon tunggu...
Seir HaidahHasibuan
Seir HaidahHasibuan Mohon Tunggu... Guru - Guru

Saya suka menulis

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Berdoalah Semoga Kalian Berjodoh

29 Januari 2024   15:04 Diperbarui: 29 Januari 2024   15:08 51
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Fiksiana. Sumber ilustrasi: PEXELS/Dzenina Lukac

Berdoalah Semoga Kalian Berjodoh
Menggapai harapan-133

@Cerber

"Kok diam saja dik Sita, apa kamu belum siap? tanya Amir ragu.
"Justru Sita mau bertanya Mas, apakah benar-benar mau menikahi Sita. Mas tahu kedaan orang tua Sita," imbuhnya.
Kini Amir memantapkan jawabannya agar Sita tidak ragu lagi.
"Dik Sita tidak ada wanita lain yang bisa menakhlukkan hatiku. Kau satu-satunya dik," balas Amir sembari berlutut di hadsungguhapan Sita.
Gegas Sita bangkit dari kursinya.
"Jangan begitu Mas, bangunlah kini Sita percaya Mas Amir sungguh-sungguh."
Banyak mata yang menyaksikan mereka di restoran itu.
Amir melihat jam yang melingkar di tangan kirinya.
"Ayo dik, waktu istrihat sudah habis."
Amir meraih dompet dari saku celananya, lalu menarik lembaran merah. Sambil menghampiri kasir dia menyodorkan lembaran merah itu.
"Mas ini kembaliannya," ucap gadis yang ada di kasir.
"Tidak usah Mbak ambil saja."
Gadis itu mengangguk sambil melempar senyumnya.

Minggu pagi Sita sudah bangun hendak bersiap-siap ibadah. Ayah dan ibunya juga sudah rapi.
Lebih kurang dua jam beribadah mereka sudah kembali ke rumah. Tempat ibadah tidak jauh dari rumah. Mereka berjalan kaki saja. Sesampai di rumah mereka langsung makan siang. Sita menyiapkan piring dan lainnya.

Sabtu malam sepulang kerja, Sita bercerita ke ibunya Amir dan ibunya akan melamar Sita.
"Berdoalah nak, semoga kalian berjodoh," ucap ibunya meyakinkan.
Sita hanya mengangguk.
 Saat berbincang-bincang tetiba terdengar klakson mobil.
"Tin, tiiiiiin."
Gegas Sita menghampiri suara klakson yang berasal dari depan rumahnya. Suara itu tidak asing baginya.
Ibu dan bapak juga menyusulnya.
Bersambung....
Terima kasih yang sudah embaca
Ciracas, 29 Januari 2024
Salam hangat.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun