Mohon tunggu...
Sechudin
Sechudin Mohon Tunggu... Wiraswasta - #wartaklasik

Jurnal Lokal

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Mengejar Adzan Maghrib

18 Maret 2024   21:29 Diperbarui: 18 Maret 2024   21:59 42
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Di ufuk senja yang merah terang,
Langit memerah, memanggil senja.
Di langit itu, suara gemuruh memburu,
Mengejar adzan maghrib yang kian menguar.

Langkah tergesa, menembus sepi jalan,
Hati yang gundah, meraih ketenangan.
Di setiap langkah, doa merayap,
Mendekatkan diri pada yang Maha Kuasa.

Menjelang maghrib, cahaya redup menggoda,
Di sudut masjid, lembut bersemi kasih.
Iman yang berkobar, mengalir dalam diri,
Menghadap Ilahi, dalam cinta yang tulus ikhlas.

Tiba di pelataran masjid yang ramai,
Jamaah bersatu, dalam rindu pada-Nya.
Suara adzan merdu, mengalun indah,
Menggetarkan jiwa, dalam syahdu yang maha agung.

Mata yang terpejam, hati yang bergetar,
Menggenggam ketakwaan dalam setiap nafas.
Mengejar adzan maghrib, bukan sekadar waktu,
Tapi pencarian cinta pada Sang Pencipta.

Baca juga: Ramadan Bersholawat

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun