Mohon tunggu...
secangkirkopi
secangkirkopi Mohon Tunggu... Relawan - karyawan swasta

masih belajar menulis

Selanjutnya

Tutup

Politik

Tidak Ada Salahnya Koalisi Perubahan Jadikan AHY Bacawapres

29 Januari 2023   12:54 Diperbarui: 29 Januari 2023   12:59 119
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber gambar Kompas.com

Semenjak partai Nasdem mendeklarasikan Anies Baswedan sebagai bakal calon presiden (bacapres) pada oktober tahun lalu, koalisi yang konon akan jadi kendaraan sang capres pun belum terbentuk.Sebenarnya wajar jika koalisi perubahan belum juga terbentuk.Nasdemlah yang tergesa-gesa mendeklarasikan Anies disaat pilpres masih cukup jauh.

Menurut beberapa pengamat ini adalah strategi Nasdem mengunci Anies agar kelak bisa mengontrol Demokrat dan PKS.Terbukti memang Nasdem jadi partai yang terlihat begitu ingin mendominasi koalisi.Saat safari Anies ke berbagai daerah, hanya bendera Nasdem yang berkibar.

Namun Nasdem lupa bahwa Demokrat-PKS bukanlah oposisi kemarin sore yang akan menangis jika tidak bergabung dalam pemerintahan.Dua periode Demokrat-PKS menjadi oposisi, justru saat ini Nasdemlah yang jadi bagian dalam pemerintahan Presiden Joko Widodo.

Maka kalaupun tidak mengajukan capres dari koalisi perubahan tidak akan jadi soal untuk PKS dan Demokrat.Bahkan mungkin tidak terlibat dalam pilpres pun mungkin akan dilalui.Bisa jadi PKS-Demokrat akan fokus pada pemilihan legislatif dan juga pemilihan kepala daerah.

Maka upaya Nasdem untuk menentukan siapa capres dan cawapres dalam koalisi perubahan pasti tidak akan berhasil.Sekalipun Nasdem menyerahkan sepenuhnya pemilihan cawapres pada Anies, Nasdem secara eksplisit sudah menunjukkan ketidak setujuan kalau Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) yang kelak mendampingi Anies.

Menurut Nasdem sosok yang mendampingi Anies haruslah orang yang berpengalaman dalam pemerintahan.Itu kenapa Nasdem menyebut nama Gubernur jawa timur Khofifah Indar Parawansa, hingga mantan panglima TNI Andika Perkasa untuk mendampingi Anies.

Di sisi lain PKS juga ingin kadernya, mantan gubernur jawa barat, Ahmad Heryawan yang maju mendampingi Anies.Sedari awal adalah mustahil mengabulkan gagasan nasdem yang menyerahkan sepenuhnya pemilihan wakil pada Anies.Misalnya, katakanlah jika Anies memilih AHY, apakah Nasdem akan setuju ? Faktanya tidak.

Maka sebetulnya Anies juga dalam posisi yang tidak bebas untuk menentukan pasangannya nanti.Terlalu naif jika percaya Anies bisa menentukan pasangannya tanpa intervensi partai.Sebab partai politik mustahil berkoalisi tanpa kalkulasi.Jika tidak menguntungkan partainya sama sekali apa gunanya koalisi.

Berkoalisi tanpa syarat, hanya demi Indonesia hanyalah idealisme yang to good to be true.Tapi berkoalisi dengan kalkulasi yang menguntungkan pun tidaklah salah.Memang begitulah sewajarnya.

Maka sebenarnya tidak salah, jika mempertimbangkan AHY menjadi wakil Anies.Bukankah dalam berbagai hasil survey Anies-AHY mendapatkan 30 persen suara dibawah pasangan Ganjar-Erick Thohir yang mencapai 38 persen suara.Artinya AHY adalah sosok yang paling memungkinkan untuk menaikkan perolehan suara Anies Baswedan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun