Mohon tunggu...
Sebastianus KiaSuban
Sebastianus KiaSuban Mohon Tunggu... Penulis - ASN

ASN

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Dua Kisah Inspiratif dari Perjalanan Dinasku di Flores Timur

9 Mei 2019   21:08 Diperbarui: 10 Mei 2019   14:03 585
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kolam milik Rusman di samping pekarangan rumahnya (Dokumentasi pribadi)

Di sini hanya ada dua kolam dengan ukuran sama, masing-masing 2 x 3 m persegi. Satunya untuk pemijahan dan satunya lagi untuk pembesaran. Dari semua benih yang sempat disalurkan ke desa Kobasoma, hanya milik Rusman lah yang masih bertahan hingga kini dan bahkan ada yang sudah beranak dan sekarang sudah generasi kedua dari induknya.

Kolam milik Rusman di samping pekarangan rumahnya (Dokumnetasi pribadi)
Kolam milik Rusman di samping pekarangan rumahnya (Dokumnetasi pribadi)
Kolam milik Rusman di samping pekarangan rumahnya (Dokumnetasi pribadi)
Kolam milik Rusman di samping pekarangan rumahnya (Dokumnetasi pribadi)
Inilah sosok kedua yang ingin saya ceritakan kali ini. Rusman mungkin sedikit dari pemuda yang memang terpanggil secara serius untuk memulai titik nol dari kisah sukses yang menanti di depan seperti apa yang mungkin sementara dirasakan oleh pak Aji sekarang. Litani kesulitan dan keterbatasan yang sempat terpapar di kepalanya, tak langsung membuatnya terkapar untuk menenun masa depan cerah yang menunggunya di ujung jalan. 

Walau belum menampakan hasil, saya yakin seperti ceritra sukses pak Aji, selama ia memilki harta karun keberanian dan kerja keras tak peduli hasil, karena percaya proses tak akan mengingkari hasil maka tiket untuk sukses hanya soal waktu. Saya mencoba meneguhkan dengan credo ini. Hari sudah muali sore.

Saya pamit setelah bersalaman sebelum pergi. Di atas sepeda motor yang melaju kembali dalam perjalanan pulang , kususuri jalan yang meliuk dan melekuk sebentar lurus sembari mendendangkan kompilasi lagu country Alan Jakson yang menentramkan hati melalui HP vivo dan head set dari balik saku depan tas ranselku.

Melewati jalanan dengan rumput dan pohon yang menghijau, laut beserta buih gelombang yang putih di kejauhan, seolah bersama turutb bergembira dalam balutan irama country. 

Kudaki Konga dan ke Lewolaga, menuju puncak Eputobi dengan backgorund pulau Konga yang indah kokoh berdiri di belakangnya, kulewati Bama terus menuju Mokantarak dengan pemandangan laut yang mempesona,dan tibalah di Oka dan kini kota Larantuka, lalu berbelok masuk ke jalan tiga dari atas bukit menuju istanaku, dalam hatiku bertanya, "Apa arti perjalanananku kali ini, bagi diriku, hidupku, masa depanku, kampungku, bangsaku?"

Penuh Syukur kuhaturkan pada-Mu ya Tuhan, raja semesta alam.....

Larantuka, 7 Mei 2019
Oleh, Sebatianus Kia Suban, S.Pi,
ASN Dinas Perikanan Kabupaten Flores Timur

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun