Mohon tunggu...
Shanty Dewi Arifin
Shanty Dewi Arifin Mohon Tunggu... Administrasi - Arsitek murtad yang lebih bahagia jadi istri arsitek

Writer wannabe yang tinggal di Bandung dan suka berbagi cerita di www.ceritashanty.com

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Berita Hoax di Masa Rasulullah SAW

2 Desember 2016   09:11 Diperbarui: 2 Desember 2016   09:25 266
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Buku The Great Story of Muhammad (Sumber: Shantystory.com)

“Mereka telah menyaingi kita dan telah mengalahkan kita, justru di dalam negeri kita sendiri!” kata Abdullah untuk mengadu domba kaum Anshar dan kaum Muhajirin.

Seorang anak muda bernama Zaid bin Arqam lalu menemui Rasulullah untuk mengabarkan hal itu. Rasulullah memanggil Abdullah bin Ubai untuk menanyakan kebenaran hal tersebut, namun Abdullah bin Ubai bersumpah ia tidak pernah mengatakan apa yang di dengar Rasulullah.

Saat itulah turun QS Al Munafiqun 63: 1-8 (HR Bukhari Muslim, Jami Tirmidzi, dan Ibnu Hisyam).

Fitnah ini terus tersebar di kalangan penduduk Madinah dan memunculkan sikap saling curiga. Fitnah baru bisa diredam setelah Abdullah bin Ubai tidak dapat masuk Madinah karena dihadang anaknya sendiri yang membela Rasulullah. Setelah mendapat ijin dari Rasulullah, barulah Abdullah bisa memasuki Madinah. Dengan penyelesaian yang bijak ini, akhirnya fitnah dapat dihentikan.

Fitnah terhadap Aisyah

Ini fitnah kedua yang lebih besar dan menimpa Aisyah istri Rasulullah. Dalam sebuah perjalanan, Aisyah terpisah dari rombongan karena hendak mencari kalung saudaranya yang tertinggal. Aisyah pun menunggu hingga ketiduran.  Saat itu, Shafwan bin Al Muthal juga tertinggal dari rombongan. Shafwan lalu meminta Aisyah segera naik ke atas unta, sementara ia sendiri memegang tali kendali untanya tanpa menoleh dan berbicara dengan Aisyah.

Abdullah bin Ubai (iya, Abdullah bin Ubai yang sama dengan yang di atas) yang melihat hal itu, merasa mendapatkan ilham untuk menyerang Rasulullah. Ia pun menyusun rencana untuk memfitnah Aisyah berzina. Banyak masyarakat muslim yang termakan gosip murahan itu.

Kabar dusta ini akhirnya sampai juga di telinga Rasulullah. Semua orang sepertinya telah mendengar tentang gosip ini kecuali Aisyah sendiri. Aisyah yang baru sembuh dari sakit, sempat heran melihat perilaku suaminya yang berbeda dari biasanya.

Rasulullah masih diam dan tidak berbicara sedikit pun. Beliau menunggu wahyu dari Allah. Beliau gamang, karena tidak memiliki petunjuk yang dapat membuktikan kebenaran kabar tersebut.

Setelah hampir 1 bulan, akhirnya Aisyah mendengar sendiri gosip yang menimpanya itu. Aisyah kini tahu mengapa suaminya mendiamkannya. Ia pun meminta izin untuk pergi ke rumah orangtuanya - Abu Bakar, dengan hati yang sangat sedih karena menjadi korban fitnah yang keji.

“Demi Allah, sesungguhnya aku tahu, kalian telah mendengar cerita-cerita itu hingga dia telah menetap di hati kalian dan kalian pun membenarkannya,” kata Aisyah. “Jika aku mengatakan kepada kalian bahwa aku bersih dari semua cerita bohong itu, kalian tidak akan mempercayaiku,” lanjutnya. “Sebaliknya, jika aku mengakui kepada kalian sesuatu yang tidak pernah aku lakukan, kalian benar-benar mempercayainya.”

Aisyah lalu mengutip ucapan Nabi Yaqub ketika anak-anaknya membawa baju Yusuf yang berlumuran darah:

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun